Reda Derita Pedagang di Pasar Buku Blok M

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Reda Derita Pedagang di Pasar Buku Blok M

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 08 Jul 2024 13:09 WIB
Kawasan Blok M bukan hanya terkenal dengan area kulinernya saja tapi juga masih banyak yang lainnya. Salah satunya pedagang buku.
Pasar Buku Blok M, Jakarta Selatan (Muhammad Lugas Pribady)
Jakarta - Blok M Square menyimpan beragam harta karun. Di sana pula, para pedagang buku menemukan pereda luka setelah digusur dari Kwitang dan dihantam pandemi Covid-19.

Antrean panjang pengunjung menjadi pemandangan lumrah di kedai-kedai mungil di Blok M. Di area baru M Bloc Space, Melawai, sampai ke Blok M Plaza atau pun Blok M Square.

Nah, di Blok M Square ada beragam tawaran sip yang berbeda dari modernitas permukaan Blok M. Mulai dari fashion, rilisan musik, hingga buku.

Dari lantai pertama turunlah satu lantai untuk menemukan berbagai macam buku yang dijajakan pedagang. Mulai dari komik, novel, hingga buku pelajaran.

Salah satu pedagang yang sudah berjualan lama di Pasar Buku Blok M adalah Jimi. Dia sudah berdagang di sana selama 10 tahun. Sebelum di Pasar Blok M, dia menjual buku-bukunya di Pasar Kwitang dan Pasar Senen.

"Di Kwitang kena gusur, pindah ke Senen atas. Habis itu Senen kebakaran baru saya move on ke sini," kata Jimi saat ditemui detikTravel, Sabtu (6/7/2024).

Kawasan Blok M bukan hanya terkenal dengan area kulinernya saja tapi juga masih banyak yang lainnya. Salah satunya pedagang buku.Pasar Buku Blok M Square. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Jimi mengatakan saat tahun-tahun awal berjualan di Pasar Blok M penjualan tidak sip. Kondisinya berbeda dengan saat berjualan di Pasar Kwitang.

Kondisi memburuk saat pandemi Covid-19 melanda. Omzet penjualannya kian merosot.

"Kalau untuk penjual buku masa rame-ramenya itu waktu di Kwitang karena waktu zaman Kwitang kan segalanya tuh masih manual, nggak ada online gitu. Jadi memang ramenya tuh waktu zaman Kwitang, pindah ke Blok M tuh cukup berdarah-darah juga waktu itu tuh kayaknya minat baca anak-anak ini belum terlalu tinggi," ujarnya.

Di tengah gempuran digitalisasi, awalnya para pedagang buku di Blok M mengalami kebingungan karena berkurangnya pembeli, namun lambat laun para pedagang pun sudah mulai merambah ke online. Jimi mengatakan hampir 90% pedagang di sini juga menjual bukunya secara online.

"Rata-rata sih pedagang di sini memang udah terdigitalisasi semua, termasuk saya. 90% sudah jualan online yang di sini karena untuk nutupin kadang kalau offline ada masa-masa kayak dulu lah Corona itu kan gak bisa berjualan sama sekali," kata dia.

Kini dengan era digitalisasi yang semakin masif orang-orang yang datang pun semakin bertambah, tak seperti asal awal berjualan di Blok M. Bagi Jimi dengan adanya sosial media dan banyaknya orang memposting tentang Pasar Buku Blok M jadi banyak yang berdatangan ke area ini.

"Sekarang sih para pengunjung udah rame karena kebantu sama seleb TikTok sih, mereka review-review toko di Blok M kebetulan toko saya juga beberapa kali direview. Lumayan mengundang atensi dari pengunjung, ya kebentu dengan media sosial," kata pria yang murah senyum itu.

Kawasan Blok M bukan hanya terkenal dengan area kulinernya saja tapi juga masih banyak yang lainnya. Salah satunya pedagang buku.Pasar Buku Blok M. (Muhammad Lugas Pribady)

Koleksi buku yang ada di toko Jimi mencapai ribuan buku. Jimi hafal semua buku-buku koleksinya.

Kemampuan Jimi itu diperlihatkan ketika ada pengunjung yang datang. Pengunjung tersebut menanyakan sebuah buku dan Jimi pun menjawab dengan cepat kalau buku tersedia serta memberikan rekomendasi buku yang sejenis.

Adapun pengunjung lainnya yang kerap datang ke Toko Buku Jimi, Apria, mengatakan berbelanja buku di Blok M ini selain koleksinya komplet juga harganya juga murah-murah. Itulah yang membuatnya kerap mencari buku di Pasar Buku Blok M.

"Ini ketiga kalinya karena biasanya aku beli buku di tempat lain untuk buku-buku import ternyata kalau dibandingkan dengan di sini harganya jauh lebih hemat. Dan kualitasnya ada yang masih benar-benar baru jadi cuma lepas segel aja kalau di sini mentok-mentok tuh harganya Rp 100.000 kalau di tempat lain dengan buku yang sama bisa Rp 300.000 ke atas," kata Apria.

Memang buku-buku di Pasar Buku Blok M itu merupakan buku bekas tapi kalau untuk secara kualitas masih sangat layak. Dan jika traveler mencari buku-buku baru pun di Pasar Blok M juga menyediakan, tentunya perlu teliti juga karena beberapa buku baru di sini bukan merupakan buku orisinal.




(fem/fem)

Hide Ads