Sendang Tawun Ngawi merupakan salah satu destinasi wisata yang unik. Diyakini menjadi tempat hidup ribuan bulus jelmaan prajurit dan airnya bikin enteng jodoh.
"Bulus (atau labi-labi) di sini kalau menurut legenda itu jelmaan prajuritnya sebuah kerajaan. Kalau orang luar mengambil bulus di sini pasti akan sakit. Selain itu, dia akan kesurupan," kata PNS Koordinator Sendang Tawun, Sriyono, seperti dikutip dari detikJatim, Jumat (12/7/2024).
"Sehingga, bulus-bulus di sini memang dilindungi masyarakat dan pengelola. Makanya pengunjung diwanti-wanti jangan sampai mengambil bulus, kalau tidak bisa dilarang ya monggo risiko ditanggung sendiri," dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sriyono, yang sudah bertugas di area itu selama sembilan tahun, mengaku tak pernah mengalami sendiri kejadian mistis di Sendang Tawun. Hanya saja, ia menyaksikan peristiwa di luar nalar beberapa kali.
"Saya nggak pernah melihat sendiri seperti penampakan itu nggak pernah. Tapi kalau melihat sendiri orang yang masuk ke sini (Sendang Tawun) terus kesurupan, itu pernah," ujar Sriyono.
"Selama sembilan tahun saya di Sendang Tawun, ada tujuh kejadian seperti itu. Jadi pengunjung itu dalam keadaan pikirannya kosong sehingga mudah dirasuki," kata dia lagi.
Bulus di Sendang Tawun ini juga seolah tak mau kedatangan bulus dari tempat lain. Sebab, jika ada pengunjung yang membawa bulus dari luar Desa Tawun, bulus itu akan mati tanpa sebab yang jelas.
"Seandainya orang luar memasukkan bulus ke sini (Sendang Tawun), pasti mati. Entah kenapa saya kurang paham. Saya sudah tiga kali mengalami ada orang yang ngasih bulus, besoknya (bulusnya) langsung mati," kata Sriyono.
Selain cerita mistis tentang bulus, masyarakat juga punya kepercayaan tersendiri di Sumber Air Beji Sendang Tawun. Salah satu keyakinan mereka, siapapun yang mandi di sumber air itu akan enteng jodoh.
"Di Sendang Tawun (keyakinan masyarakat) yang paling kuat jika ada yang mandi di (sumber air) beji, salah satunya jodoh dipercepat atau segera dipertemukan dengan jodohnya. Kedua, dia akan sehat. Jika sakit, dia akan sembuh," kata Sriyono.
Warga sekitar juga menggelar Upacara Adat Keduk Beji di sumber air itu. Upacara yang digelar setahun sekali tepat pada Selasa Kliwon ini salah satu tujuannya adalah untuk menolak bala.
"Kalau ditiadakan, pasti (ada peristiwa yang unsur) mistisnya kuat. Tradisi ini dilakukan untuk menolak bala, biar masyarakat hidupnya (bisa) ayem, tentrem, loh jinawi lah intinya," kata Sriyono.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJatim. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba