Kejadian konyol yang nyaris menimbulkan bahaya dialami oleh seorang pria Taiwan berusia 58 tahun. Ia tertidur di atas ban karet saat di tepi laut dan membuatnya terombang ambing selama 19 jam di laut lepas.
Melansir Odditycentral, Jumat (12/7/2024), Hong Nan mengatakan kepada tim penyelamatnya bahwa dia telah merasakan dirinya dalam keadaan yang aneh setelah melompat ke perairan New Taipei dengan ban renang. Saat itu ia bermaksud untuk menyejukkan diri setelah seharian bekerja.
Saat itu ia telah minum beberapa minuman dan terbawa suasana ayunan gelombang laut. Alhasil ia ketiduran dengan sangat lelap. Dia mengatakan masuk ke dalam perairan sekitar pukul 6 atau 7 malam pada Sabtu (6/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kemudian ia terombang ambing di laut lepas yang jauh dari pantai dan baru berhasil ditemukan kapal nelayan Wanli Princess 168 pada Minggu (7/7/2024).
Pria itu berujar dirinya sempat berteriak meminta tolong, tetapi saat ia sadar, dia telah terlalu jauh dari daratan sehingga tidak ada yang bisa mendengarnya. Sehingga ia terombang-ambing semalaman hingga sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
Ia pun segera dibawa ke rumah sakit Taipei, lalu para dokter melakukan beberapa pengecekan sebelum akhirnya ia dinyatakan baik-baik saja.
Awalnya, kapal nelayan itu menuju pelabuhan New Taipei dan melihat sesuatu yang aneh di atas air yang berada di beberapa mil dari garis pantai. Saat mendekati benda aneh itu, terlihat sesuatu yang aneh itu ternyata seorang pria yang bertelanjang dada dengan ban renang warna-warni. Ban itu biasanya digunakan oleh anak-anak di pantai.
Dalam klip yang kemudian viral di dunia maya memperlihatkan bahwa kru kapal melemparkan pelampung kepada pria tersebut. Lalu pria malang itu dinaikkan ke dalam kapal sebelum dibawa ke pelabuhan dan menelepon layanan darurat.
Meskipun terlihat lemah dan dehidrasi, pria itu tampak dalam keadaan sehat. Padahal, ia telah terapung selama 19 jam sebelum secara ajaib ditemuan kapal nelayan.
"Di tempat kejadian, pasien tidak mengalami trauma yang jelas dan tanda-tanda vitalnya stabil," kata Pemadam Kebakaran New Taipei, Xu Minglong .
"Namun, dia meminta air kepada kami, jadi kami merehidrasinya terlebih dahulu, dan rekan-rekan kami juga melakukan tindakan penyelamatan nyawa padanya. Tanda-tanda vitalnya diukur lagi dan tanda-tanda vitalnya stabil, jadi kami mengizinkannya meninggalkan ruang gawat darurat dengan sendirinya," sambungnya.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol