Jokowi Sentil Penangkaran Kupu-kupu yang Pakai Beton, Pemkab Maros Tanggapi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jokowi Sentil Penangkaran Kupu-kupu yang Pakai Beton, Pemkab Maros Tanggapi

Tim detikSulsel - detikTravel
Selasa, 16 Jul 2024 19:34 WIB
Kupu-kupu di Bantimurung
Kupu-kupu di penangkaran Bantimurung, Maros. (Moehammad Bakrie/detikcom)
Maros -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penangkaran kupu-kupu di Taman Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dibangun menggunakan semen atau beton. Pemkab pun memberikan tanggapannya.

Sorotan itu disampaikan Jokowi kala pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).

"Di Maros, ada tempat yang saya belum pernah ke sana, yang kupu-kupunya sangat banyak sekali. Bapak Bupati Maros ada? Ini sangat unik. Tolong pembangunannya yang benar gitu, sentuhannya yang benar. Jangan sampai barangnya bagus, justru disentuh dengan semen-semen, tembok-tembok, bukan itu," ucap Jokowi yang dikutip dari detikNews, Selasa (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pembangunan tempat wisata sebaiknya disesuaikan dengan habitat dari kupu-kupu. Misalnya lokasi yang seharusnya ditanami banyak pohon. Itu selain untuk kupu-kupu dapat tinggal seperti di alam aslinya, dapat berpotensi meningkatkan nilai wisata.

"Harusnya yang banyak ditanam pohon-pohon yang mendatangkan kupu-kupu lebih banyak lagi. Ini bisa dijual mahal sekali menurut saya kalau promosinya benar, kalau branding-nya benar. Spesifik, bagus sekali," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah promosinya bagus, Bapak-Ibu mau kenakan tiket berapa pun, semuanya akan mau, hanya untuk melihat kupu-kupu yang ada," sambungnya.

Dia meminta model pembangunan kawasan itu dievaluasi kembali. Bahkan ia meminta pihak daerah berkoordinasi dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) jika kesulitan mengemasnya.

"Tolong dicarikan arsitek landscape yang pintar. Kalau daerah tidak siap, surati Bappenas untuk merencanakan agar barang yang bagus itu menjadi sebuah 'berlian' yang baik bagi kita semua," imbuhnya.


Pemkab Merespons

Bupati Maros Chaidir Syam merespons kritik tersebut dengan mengundang Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Mereka membuka forum group discussion (FGD) pada Senin (15/7).

"Penyampaian bapak Presiden kalau bisa dihindari penggunaan semen atau beton. Kita akan mencari pola, mungkin kita akan lebih banyak menggunakan kayu atau bahan natural agar kupu-kupu betah di kawasan tersebut," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa Taman Wisata Alam Bantimurung Maros memang ada yang dibeton, namun hanya di jalur pengunjung menuju lokasi.

"Kalau pembangunan yang (menggunakan semen) adalah jalur yang digunakan pengunjung. Kalau dulu jalur ini tidak ada kupu-kupu. Di jalur yang sudah semen (ke depan) kita tanam pakan pakai pot," jelasnya.

Namun, ia akan mengevaluasi arsitektur kawasan tersebut. Pihak balai juga akan memperhatikan habitat kupu-kupu saat adanya perombakan.

"Kalau kami pemda akan membuat laboratorium kupu-kupu mengetahui kehidupan kupu-kupu lebih terpelihara dengan baik," tambahnya.

Menurut Chaidir, ada beberapa aspek yang mempengaruhi habitat kupu-kupu di sana. Selain karena jumlah kunjungan, terdapat pula air terjun dan sungai yang ketika meluap dapat mempengaruhi kehidupan kupu-kupu. Namun, ia berkomitmen untuk mengatasi hal itu dan mengembangkan yang dikenal sebagai The Kingdom of Butterfly.

"Ada kondisi di mana kondisi air meluap karena banjir, beberapa pohon yang sudah kita tanami mengalami mati, rusak," ungkapnya.

___________________

Artikel ini telah tayang di detikSulsel




(wkn/wkn)

Hide Ads