Kesaksian Tiga Korban Selamat Helikopter Jatuh di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kesaksian Tiga Korban Selamat Helikopter Jatuh di Bali

Agus Eka Purwanegara - detikTravel
Senin, 22 Jul 2024 08:29 WIB
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa puing helikopter Bell-505 dengan nomor registrasi PK-WSP yang mengalami kecelakaan di kawasan Suluban, Badung, Bali, Sabtu (20/7/2024). KNKT melakukan investigasi untuk mengumpulkan data-data dalam peristiwa jatuhnya helikopter tur pariwisata yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation itu setelah terlilit tali layangan pada Jumat (19/7) saat mengangkut wisatawan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa puing helikopter Bell-505 dengan nomor registrasi PK-WSP yang mengalami kecelakaan di kawasan Suluban, Badung, Bali, Sabtu (20/7/2024). (Fikri Yusuf/Antara)
Jakarta -

Tiga korban kecelakaan helikopter di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali turut menyaksikan proses evakuasi bangkai helikopter itu, petang tadi. Mereka terluka namun bersyukur selamat.

Ketiga penumpang itu adalah Russel James Harris, Eloira Decti Paskilah, dan Chriestope Pierre. Mereka adalah penumpang helikopter Bell-505 dengan nomor registrasi PK-WSP yang terbang dari dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Jumat (19/7/2024) pukul 14.33 Wita untuk melakukan tur wisata. Heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.

"Saya pikir bersyukur bisa selamat. Sekarang saya punya cerita untuk diceritakan, (bahwa) saya bertahan hidup," kata Chriestope Pierre, salah satu penumpang helikopter asal Australia, Minggu (21/7) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari menahan rasa sakit di beberapa bagian badan yang dalam proses pemulihan, mereka tetap untuk melihat proses evakuasi. Chriestope sendiri mengalami luka lecet di beberapa bagian tangan dan kaki.

Sementara itu, Eloira Decti Paskilah, satu-satunya penumpang warga Indonesia, datang digandeng kekasihnya, Russel James. Eloira mengalami cedera di leher dan masih memakai alat penyangga leher.

ADVERTISEMENT

Penumpang itu berangsur pulih setelah dirawat di Rumah Sakit Siloam. Ketiganya turun mendekati bodi helikopter sebelum diangkut memakai alat berat.

Mereka sempat melihat-lihat kondisi dalam bodi helikopter yang sudah ringsek. Mereka hanya beberapa menit di lokasi.

"Nggak kuat. Kami bisa hidup saja mukjizat. (Peristiwa) yang begini tidak semua bisa selamat," kata Eloira seraya berjalan meninggalkan lokasi.

Pemindahan bangkai helikopter yang mengangkut tiga wisatawan itu bisa dilakukan setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai melakukan pemeriksaan pada Sabtu (20/7/2024) sore. Namun belum disampaikan apa hasil dari investigasi itu.

Proses evakuasi puing helikopter itu sempat terkendala medan di himpitan tebing kapur. Setelah beres, bangkai helikopter selanjutnya diangkut menggunakan truk menuju pangkalan Bali Helitour.

"Kami meminta semua kru memastikan alat mereka tidak rusak. Saya sampaikan ke kru untuk proses evakuasi dipastikan aman ke GWK," ujar Kasat Samapta Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Sugianyar, di lokasi.




(fem/fem)

Hide Ads