Berikut Fakta-fakta Orang Utan 'Setinggi Rumah' di Kaltim

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berikut Fakta-fakta Orang Utan 'Setinggi Rumah' di Kaltim

Riani Rahayu - detikTravel
Senin, 22 Jul 2024 13:35 WIB
Pengendar saat merekam orang utan senior berada di permukiman warga.
Orang utan yang tampak setinggi rumah di Kalimantan Timur. (Dok istimewa)
Kutai Timur -

Beberapa waktu lalu viral orang utan yang tampak memiliki tubuh setinggi rumah di Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Ternyata, tinggi badan orang utan yang mencari buah ceri itu hanya 150 cm.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim telah melakukan penelusuran terkait rekaman video viral orang utan tersebut. Tim BKSDA mendatangi lokasinya yang terletak di wilayah Kecamatan Sangatta, Kutai Timur pada Kamis (11/7).

"Kita sudah melakukan langkah-langkah terkait penelusuran jejak digital maupun penelusuran langsung," kata Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto kepada detikcom, Sabtu (20/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, berikut fakta-fakta orang utan yang viral usai dinarasikan tubuhnya setinggi rumah warga di Kutim:

Penampakan Orang Utan Setinggi Rumah

Dalam video beredar, orang utan tersebut tampak mendekati sebuah pohon yang berada di dekat rumah. Saat berdiri, postur orang utan itu terlihat sama tinggi dengan rumah warga.

ADVERTISEMENT

Tampak orang utan tersebut hendak memanjat pohon ceri yang tumbuh di dekat rumah warga. Kedua tangannya terlihat meraih ranting pohon itu.

Ari mengatakan orang utan tersebut berjenis kelamin jantan. Dari hasil penelusuran BKSDA Kaltim, Ari memastikan orang utan itu berada di Kutim.

"Jadi sudah dipastikan lokasinya itu berada di daerah Kutai Timur," penuturan Ari.

Tinggi Orang Utan Cuma 150 Centimeter

Ari menegaskan postur orang utan tersebut tidak seperti dalam video yang dinarasikan bertubuh raksasa. Dia memastikan tinggi orang utan 150 centimeter.

"Berdasarkan dari hasil wawancara dengan masyarakat diperkirakan 150-160 cm. Standar tinggi orang utan jantan dan berat 100 kg kurang lebih," ujar Ari.

Dia lantas mengungkap penyebab sehingga orang utan itu terlihat setinggi rumah warga. Menurut Ari, hal ini dipengaruhi angle atau sudut pandang pengambilan video.

"Terkait dengan ukuran fisik tubuh perlu saya sampaikan bahwa pengambilan video itu memang dari bawah angle-nya memang dari bawah sehingga terkesan lebih tinggi," ujarnya.

Orang Utan Hendak Makan Buah Ceri

BKSDA Kaltim mengungkap orang utan tersebut sengaja keluar dari habitatnya di hutan. Ari menuturkan, orang utan tersebut hendak menghampiri pohon di dekat permukiman demi memakan buah ceri.

"Nah memang tidak secara terus menerus orang utan itu ke lokasi pohon ceri, tetapi hanya sesekali saja ketika pohon ceri itu lagi berbuah," kata dia.

Ari menuturkan, orang utan itu akan kembali ke hutan ketika sudah mengonsumsi buah ceri itu. Lokasi yang didatangi orang utan itupun, kata Ari, bukan sepenuhnya kawasan tambang.

"Tidak serta merta di kawasan tambang. Tapi ada beberapa bagian yang tambang, kemudian juga tanaman sawit dan tanaman hutan," kata Ari.

BKSDA Tak Temukan Orang Utan Dimaksud

BKSDA Kaltim mengaku tidak menemukan orang utan yang videonya viral di media sosial tersebut. Pihaknya hanya memastikan informasi itu berdasarkan keterangan dari warga di lokasi kejadian.

"Sampai hari kedua (melakukan penelusuran di lokasi), kami tidak menemukan keberadaan orang utan tersebut," kata Ari.

Namun Ari menegaskan pihaknya tidak akan mengevakuasi orang utan tersebut. Dia menilai habitat orang utan di kawasan hutan tersebut masih terjaga.

"Jadi hutannya pun masih bagus kondisinya. Jaraknya hutan ke pohon ceri dekat saja, 100 meter aja bisa terlihat," kata dia.

Konflik Perebutan Wilayah Orang Utan

Ari menuturkan, orang utan jantan memang kerap berkelana hingga berpindah tempat. Dia menyinggung adanya potensi konflik perebutan wilayah antarsesama orang utan yang memicu perpindahan itu.

"Jika di salah satu tempat mereka terganggu oleh orang utan lainnya, terjadi perebutan wilayah, yang kalah itu pasti akan mencari lokasi yang baru," ujar Ari.

Dia mengatakan, kondisi itu lumrah terjadi antarsesama orang utan. Namun Ari menegaskan orang utan tidak akan jauh meninggalkan kawasan hutan yang memang menjadi habitatnya.

__________________

Artikel ini telah tayang di detikSulsel




(wkn/fem)

Hide Ads