Lawan Serangan Balon Sampah Korea Utara, Lagu BTS Diputar di Perbatasan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lawan Serangan Balon Sampah Korea Utara, Lagu BTS Diputar di Perbatasan

CNN Indonesia - detikTravel
Selasa, 23 Jul 2024 12:35 WIB
A balloon believed to have been sent by North Korea, carrying various objects including what appeared to be trash and excrement, is seen over a rice field at Cheorwon, South Korea, May 29, 2024.     Yonhap via REUTERS   THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.
Foto: Balon berisi sampah dan tinja kiriman Korea Utara (via REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY)
Seoul -

Korea Selatan memberikan serangan balasan kepada Korea Utara yang mengirim balon udara berisi sampah. Caranya dengan memutar lagu BTS di perbatasan.

Militer Korea Selatan mulai melakukan propaganda balasan seperti memutar siaran berita hingga lagu-lagu K-pop termasuk lagu boyband BTS melalui pengeras suara di perbatasan dengan Korea Utara pada Minggu (21/7) kemarin.

Siaran propaganda tersebut berisi berita, pesan yang mendesak tentara Korut di dekat perbatasan untuk melarikan diri atau membelot ke Korsel, hingga lagu-lagu K-pop, termasuk single hit BTS seperti 'Dynamite' dan 'Butter'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang telah kami peringatkan berkali-kali, kami akan melakukan siaran pengeras suara dalam skala penuh di semua garis depan mulai pukul 1 siang," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dilansir dari Kantor berita Yonhap, Minggu (21/7).

JSC menyebut upaya itu dilakukan untuk membalas peluncuran lebih dari 2.000 balon berisi sampah dari Korut ke Korsel terhitung selama sembilan kali.

ADVERTISEMENT

Pihak Korea Utara menganggap balasan dari militer Korsel itu sebagai perang psikologis. Terpisah, Wakil direktur departemen di Partai Pekerja Korut, Kim Yo-jong mengatakan pihaknya akan mengubah metode serangan apabila militer Korsel dan para pembelot melanjutkan kampanye selebaran.

"Kami memberi peringatan keras kepada para bajingan itu lagi. Mereka harus siap membayar harga yang mengerikan dan mahal," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita Korut, KCNA.

Propaganda menggunakan pengeras suara ternyata merupakan salah satu taktik lama Korea Selatan yang digunakan untuk menghadapi Korea Utara. Taktik ini sudah dilakukan Korsel sejak Perang Korea pada 1950-1953.

Mantan Presiden Korsel Park Geun Hye menilai propaganda ini berhasil membuat sebagian warga Korut memberontak dan membelot ke Korsel.

Korea Selatan mulai menyiarkan propaganda melalui pengeras suara setelah sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer antar-Korea. Penghentian perjanjian ini sebagai respons atas pengiriman besar-besaran balon pembawa sampah dari Korut.

Perjanjian yang ditandatangani di bawah pemerintahan Moon Jae-in pada 2018 itu melarang latihan artileri penembakan langsung di dekat perbatasan serta tindakan-tindakan lain yang dinilai konfrontatif.

Korea Utara telah menentang kampanye pengeras suara, serta selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh aktivis Korea Selatan, karena kekhawatiran bahwa masuknya informasi dari luar dapat menimbulkan ancaman bagi rezim Kim Jong Un.

-------

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/wsw)

Hide Ads