Industri Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) dan special event termasuk musik dan olah raga diprediksi akan memiliki masa depan semakin cerah di Indonesia.
Ada beberapa indikator yang membuat industri MICE diprediksi akan bermasa depan cerah. Kondisi ekonomi global yang mulai stabil dan mulusnya pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto, serta keyakinan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mendorong pertumbuhan industri ini semakin booming ke depannya.
"Semua situasi yang ada saat ini sangat menggembirakan kita dan ini menjadi iklim yang bagus bagi booming-nya business conference, business exhibition, business events termasuk musik dan olah raga atau special event. Saya sangat yakin Indonesia akan menjadi top MICE destination di Asia Pasifik dan di dunia," kata Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah kepada detikTravel, Kamis (25/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut doktor lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini, ekonomi global yang semakin stabil untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir adalah pondasi kuat bagi makin meningkatnya bisnis MICE dan event.
"Business conference, business exhibition, business events termasuk special event music atau sport itu pondasinya adalah ekonomi dan politik yang stabil. Baik itu untuk kegiatan yang berskala besar, maupun menengah. Saya optimis bisnis MICE dan event kita bisa tumbuh di atas di atas 15 persen jauh melebihi pertumbuhan di Asia Pasifik yang berkisar 7,4 persen," ucapnya yakin.
Data Kemenparekraf tahun 2023 menujukkan wisata MICE tumbuh 12-15 persen mengalami peningkatan hingga 20 persen tahun 2024. Angka itu diprediksi akan mengalami peningkatan lagi di tahun depan.
"Saya percaya setelah pemerintahan baru nanti pertumbuhan bisa signifikan di atas 15-20 persen melihat optimisme dari Presiden terpilih Prabowo Subianto terhadap pertumbuhan ekonomi," sambung Iqbal.
Optimisme Iqbal didasarkan pada kompetitifnya Indonesia dalam persaingan mendapatkan event-event penting dan besar, baik itu business event maupun meeting antar-pemerintahan dan non-pemerintahan, sebagaimana ditunjukkan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Maruf Amin.
Iqbal pun berharap agar pemerintah terus memberikan berbagai insentif bagi penyelenggara kegiatan pertemuan, khususnya yang jenis business conference, business exhibition, business events termasuk special event music atau sport.
Insentif itu bisa berupa tax incentive hingga akses kredit ke perbankan, maupun direct incentive lainnya kepada penyelenggara yang membawa peserta atau tamu ke Indonesia, sebagaimana dilakukan oleh negara-negara lain.
"Kita masih perlu memberikan incentive agar makin banyak kegiatan atau business event atau meeting diadakan di Indonesia. Harus kompak lintas-kementerian dengan industry. Itu juga akan membuat kita menjadi destinasi yang kompetitif," tutup Iqbal
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!