Kesan mistis tak dapat dipisahkan dari pohon randu alas raksasa di Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Banyak warga percaya pohon berusia ratusan tahun ini ada penunggunya.
Saat judi toto gelap (togel) masih marak, pohon tersebut bahkan sempat ramai didatangi para penjudi untuk mendapatkan nomor togel.
"(Cerita) secara mistis juga ada. Kadang-kadang yang suka menepi ke situ (bawah pohon). Nyuwun (minta nomor) pas musim togel juga ada yang ke situ. Ada yang pasang kembang (menaburkan bunga)," kata Warno Suyudi (54) warga Dusun Kapuranggan kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saat togel) yang dulu pernah (orang datang), tapi sekarang sudah nggak ada. Itu cuman pernah ada, tapi kami nggak menyarankan untuk ke situ nanti ndak meleset," sambung Warno.
![]() |
Hal senada juga disampaikan Dulgani (82). Dulunya saat masih ada togel atau SDSB, banyak orang mendatangi yang pohon randu alas alas tersebut.
"Dulu banyak orang yang ke situ mencari nomer (togel)," ujarnya.
Dulgani mengatakan, banyak orang yang menganggap pohon tersebut angker. Namun tidak bagi warga sekitar.
"(Angker) kalau yang belum ngambah (belum terbiasa), saya biasa. Biasanya saya yang membersihkan, nyapu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pohon randu alas raksasa tumbuh di Dusun Kapuranggan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Pohon tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun.
Baca juga: Kisah Misteri Situs Keramat Depok |
Pantauan detikJateng, Jumat (26/7), pohon tersebut tampak menjulan meski dari kejauhan. Keberadaan pohon tersebut dari kejauhan terlihat berada di ujung perkampungan.
Daun bagian atas pohon yang menjulang tinggi terlihat hijau. Sementara ranting-rantingnya terlihat menguning.
Yang paling mencolok dari pohon randu alas ini adalah ukurannya. Bagian bawah pohon randu ini lingkar kelilingnya mencapai 21,5 meter.
Warga memperkirakan usia pohon tersebut sudah mencapai ratusan tahun. Warga bernama Warno Suyudi (54) menyebut berdasarkan cerita kakeknya, pohon itu sudah ada sejak zaman Belanda.
"Sejak zaman Belanda sudah ada (pohon randu alas). Terus bapak saya juga ngendika (bilang) kalau waktu bapak saya kecil, pohonnya sudah besar. Tahun 2016 itu, kami iseng ngukur ada 18,6 meter keliling bawah," kata Warno.
"Tapi, terus ada yang ngukur lagi, ada 21,5 meter (tahun 2022). Pastinya (ukuran) saya nggak ngikuti," ujar Warno yang juga Kasi Pemerintahan Desa Kebonrejo itu.
Baca artikelnya di detikjateng
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol