Yen Melemah, Jumlah Turis Asing ke Jepang Melonjak, Korsel Paling Banyak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yen Melemah, Jumlah Turis Asing ke Jepang Melonjak, Korsel Paling Banyak

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 31 Jul 2024 06:05 WIB
Kuil Gassan, Jepang
Ilustrasi wisata Jepang (JNTO)
Jakarta -

Dampak dari melemahnya nilai tukar yen menjadi momentum wisatawan dunia bepergian ke Jepang. Paling banyak dari Korea Selatan.

Jepang mencatatkan jumlah kedatangan di paruh pertama tahun ini sekitar 17,78 juta wisatawan. Data dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) pada Jumat, (19/7/2024) untuk periode Januari hingga Juni 2024 meningkat satu juta lebih daripada tahun 2019, yang berjumlah kurang lebih 16,63 juta wisatawan.

Di tengah lonjakan wisatawan yang signifikan karena melemahnya Yen, itu lah yang menjadi pintu utama banyaknya wisatawan yang berkunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Aljazeera, Rabu (31/7) wisatawan dari Korsel mencapai 4,4 juta. Adapun wisatawan lainnya dari negara China, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Jepang sangat membantu sektor perekonomian negara yang tengah berjuang selama beberapa tahun.

ADVERTISEMENT

Kendati secara jumlah wisatawan yang datang meningkat, di beberapa wilayah banyak masyarakat lokal yang tidak nyaman. Banyaknya wisatawan berkunjung membuat kawasan destinasi tujuan jadi berjejal orang hingga menghiraukan aturan-aturan yang ada.

Maka dari itu, beberapa kebijakan-kebijakan dikeluarkan oleh pemangku kepentingan setempat di sana seperti di Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi, yang memasang penghalang untuk wisatawan agar tidak memadati spot foto terbaik untuk mengabadikan Gunung Fuji.

Sementara itu, Dewan Lokal Kyoto membuat aturan untuk wisatawan dilarang memasuki gang-gang di distrik tradisional Gion akibat laporan adanya kasus pelecehan yang dilakukan wisatawan kepada Geisha.

Dan pada bulan lalu, Wali Kota Himeji, Hideyasu Kiyomoto, membuat ramai dengan wacana akan menaikkan biaya mencapai enam kali lipat untuk wisatawan mancanegara yang ingin masuk ke Kastil Himeji. Sebagai informasi kastil tersebut sudah termasuk sebagai warisan dunia dari UNESCO.

Presiden Luxurique (Agen perjalanan kelas atas di Jepang), Naomi Mano, tak menampik lonjakan wisatawan mancanegara ini akibat dari melemahnya nilai tukar dari Yen. Sehingga banyak wisatawan yang mendadak menjadikan Jepang sebagai tujuan wisatanya.

"Lemahnya yen tidak diragukan lagi meningkatkan daya tarik Jepang, mendorong rencana perjalanan yang spontan. Kami juga menyaksikan semakin beragamnya negara yang berkunjung ke Jepang, perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 hanya sekitar 30% wisatawan adalah warga China," kata Naomi seperti dikutip VN Express.




(fem/fem)

Hide Ads