Lion Group sukses menyabet penghargaan dengan kategori Penerapan Prinsip Ramah Lingkungan dalam Perawatan Pesawat dalam malam penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau yang digelar oleh detikcom.
Melalui anak perusahaan Lion Group, BAT (Batam Aero Technic), yang bergerak pada bidang perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Apresiasi itu ditujukan sebagai upaya Lion Group dalam memperhatikan dampak lingkungan pada setiap operasionalnya.
Melalui program-program yang dilakukan, pada akhirnya anak perusahaan Lion Group itu mendapatkan penghargaan Penerapan Prinsip Ramah Lingkungan dalam Pesawat Udara. Presiden Direktur Lion Group, Capt Daniel Putut Kuncoro Adi, mengatakan implementasi ramah lingkungan dari pihaknya disalurkan dalam beberapa aspek untuk menunjang pola keberlanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya pemilihan material peralatan yang tersedia di BAT, tapi juga memperhatikan limbah yang dari bekas pencucian pesawat yang dilakukan di tempat tersebut.
"Kita sudah melaksanakan sebetulnya dengan di Batam Aero Technic ya jadi mulai dari desain hanggarnya, kemudian dari desain peralatannya termasuk pemilihan teknologinya untuk bisa membangun suatu hanggar perawatan pesawat yang ramah lingkungan. Dan kita sudah ada proses amdal sampai recycle air, terus kemudian kita juga sudah melakukan suatu penggunaan pengiritan bahan bakar air ya seperti pencucian pesawat," ujar Capt Daniel di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
Daniel menambahkan kalau limbah dari pencucian pesawat itu sedemikian rupa telah dipikirkan untuk tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan. Itu mencerminkan bagaimana Lion Group melalui BAT begitu fokus untuk aspek keberlanjutan.
"Kita lebih menggunakan bahan baku dengan teknologi yang mengurangi air khususnya, tapi limbah airnya pun kita sudah recycle sehingga di Batam Aero Technic itu boleh dikatakan ramah lingkungan," kata Daniel.
Selain mengedepankan keberlanjutan dan juga kepedulian terhadap lingkungan dari operasional sehari-harinya. Daniel juga mengatakan untuk memonitor dan juga mengukur agar dampak lingkungan tetap terjaga, pihaknya telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan Indonesia maupun luar negeri.
Itu menjadi sebuah jaminan bagi pihaknya untuk terus mengedepankan pelayanan yang apik bagi masyarakat dan juga kepada lingkungan.
"Kita yang namanya penerbangan selalu memprioritaskan keselamatan, kemudian tentunya kita juga dilakukan khususnya hanggar perawatan pesawat yang mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan kemudian Kementerian Perhubungan dari negara lain pun juga melakukan audit kepada kami," ujar dia.
Kemudian dalam aspek mengurangi emisi karbon, pihaknya juga berkoordinasi dengan manufaktur-manufaktur besar seperti Boeing dan Airbus untuk menekan pengeluaran emisi yang berlebih. Selain dengan pabrikan pesawat, Lion Group berkoordinasi dengan beberapa pabrikan mesin pesawat di antaranya PW (Pratt & Whitney) hingga CFM.
"Jadi di mereka pun juga ada kredit untuk karbon untuk mengurangi emisi, sehingga pemilihan mesin pesawat, kemudian pemilihan pesawat pun sama. Nah ke depan teknologi pesawat sudah mulai ramah lingkungan seperti pesawat 737 Next Boeing, Airbus A320 Neo, itu merupakan satu planning kita untuk tetap menjaga pengurangan emisi karbon," kata Daniel.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!