Ribuan Ikan Mati, Warga Terkurung di Rumah karena Bau Busuk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ribuan Ikan Mati, Warga Terkurung di Rumah karena Bau Busuk

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 02 Agu 2024 07:39 WIB
Men searches for fish that are still alive to eat, as dead fish agglomerate on the shore of the Salado river in Buenos Aires province, Sunday, Jan. 22, 2023. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Ilustrasi ribuan ikan mati misterius. (Natacha Pisarenko/AP)
Jakarta -

Penduduk Pulau Osborn di Little Egg Harbor, New Jersey, Amerika Serikat (AS) terkurung di dalam rumah lantaran daerah itu diterpa bau busuk. Ribuan ikan mati misterius.

Melansir New York Post, Jumat (2/8/2024), ribuan ikan mati secara misterius dan mengambang di sebuah laguna di daerah tersebut. Sampai-sampai air pun tak dapat terlihat di laguna, tertutupi bangkai ikan.

"Menjijikkan, ini adalah bau terburuk sepanjang hidup saya. Bahkan sampai masuk ke dalam rumah. Saya membakar semua lilin yang bisa saya temukan dan sekarang saya menggunakan diffuser," kata Debbie Wuss, yang tinggal di dekat laguna, kepada CBS News.

Senada dengan itu, warga lain mengatakan baunya melebihi bau pasar ikan setempat.

"Ya, jika Anda pernah berada di Pasar Ikan Fulton di Manhattan, mungkin ini 10 kali lebih buruk," kata Joseph DiGrande kepada FOX 29 Philadelphia.

Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey mengatakan bahwa lembaga tersebut mengatakan bahwa kualitas air yang buruk akibat suhu yang lebih hangat menjadi penyebabnya. Selain itu, oksigen dalam air pun disebut cukup rendah dan menyebabkan gelombang kematian ikan.

Pejabat kesehatan memperingatkan agar pelancong tidak berenang di perairan yang penuh dengan ikan itu.

Badan itu menyatakan bahwa itu merupakan kejadian yang terisolasi, dan sebagian besar ikan yang mati secara alami akan dikeluarkan dari laguna oleh air pasang atau aliran air laut. Namun, warga mengatakan bahwa hal itu telah menjadi masalah yang terus berlanjut.

Penduduk setempat, DiGrande pindah ke kota pantai itu sejak tahun 2019. Ia mengatakan situasi buruk itu telah terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun selama tiga tahun terakhir.

"Terjadi lagi, kami menunggu sepanjang musim panas untuk menikmati rumah kami di atas air, dan Anda benar-benar terkunci di dalam rumah selama dua minggu," kata DiGrande.

"Ini jelas tidak sehat. Anda tidak bisa keluar rumah. Anda tidak bisa bernapas. Anda benar-benar tidak bisa berada di luar ruangan lebih dari 10 menit," kata dia.

Selain itu, ikan-ikan yang mati juga menarik kawanan burung camar dan mendatangkan limbah ke seluruh kota.

"Tidak nyaman. Anda tidak ingin menghabiskan waktu di luar. Orang-orang biasanya datang ke sini selama musim panas dan mereka berenang, tapi anda tidak bisa melakukan itu sekarang," ujar salah satu warga, Fin Handel.




(wkn/fem)

Hide Ads