Beberapa minggu ke belakang, air bersih menghilang di Gili Trawangan dan Gili Meno. Sekarang, air bersih sudah kembali mengalir, wisatawan pun hadir.
Destinasi wisata favorit di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengalami kekeringan. Sempat ramai diperbincangkan di lini masa, kini kabar baik hadir, dengan mulai kembalinya air bersih di daerah wisata itu.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD NTB, Lalu Kusnawan mengatakan berkat bantuan berbagai pihak daerah-daerah tersebut kini sudah mulai pulih seperti sedia kala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kejadian yang kemarin memang cukup membuang trending topic, tapi alhamdulilah berkat bantuan dari semua pihak, semua stakeholder mulai dari pusat sampai dengan daerah. Sehingga solusi itu saat ini walaupun kondisinya masih dinamis tetapi sudah ada solusi," katanya dalam kegiatan Weekly Brief with Sandi Uno di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Jakarta, Senin (5/8/2024).
Ia menambahkan walaupun kondisi saat ini masih terbilang dinamis, tetapi solusinya sudah mulai tampak dan kondisi air pun kini sudah mulai mengalir.
"Air bersih sudah mengalir di Gili Trawangan dan di Gili Meno sendiri masih on process, alhamdulillah prosesnya itu sudah signifikan," jelas Lalu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Denda Dwi Tresni Budiastuti melanjutkan laporan perkembangan terkait keringnya air di Gili Trawangan dan Gili Meno.
Dari pemaparannya pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) sudah mengurus izin kepada Kementerian ESDM melalui Badan Geologi untuk pengadaan air di destinasi itu.
"Saat ini kondisi sudah kondusif dan memang situasinya masih dinamis, kemudian untuk di Gili Meno saat ini memang sedang on process. Sebagai informasi Perumda kami minggu lalu berkunjung ke Badan Geologi di Bandung dan Kementerian ESDM terkait proses perizinannya," ucap Dwi.
Usai berkoordinasi dengan Badan Geologi, Dwi mengatakan dalam waktu dengan peralatan pengadaan air bersih itu akan segera datang dan mulai beroperasi. Menurut Dwi semua yang dilakukan ini merupakan langkah peduli pemerintah kepada masyarakat di sana, mengingat air adalah kebutuhan utama masyarakat.
"Minggu ini Insya Allah peralatan perlengkapan akan mulai didatangkan dan Perumda hadir untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat, demi tentunya karena air ini merupakan kebutuhan utama. Pemerintah sendiri dalam hal ini mulai dari pusat hingga daerah tentunya ingin yang terbaik," terang Dwi.
Selanjutnya, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fajar Hutomo mengatakan situasi terkini yang terjadi adalah air yang sudah mulai mengalir kembali dan wisatawan pun tak mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan menurut Fajar saat ini wisatawan di Gili Trawangan sudah mulai kembali banyak.
"Khusunya di (Gili) Trawangan saya melihat airnya sudah mengalir dan wisatawan juga sudah banyak ya," ujar Fajar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda