Turis Lihat Penyiksaan Hewan, Ia Bersumpah untuk Tak Kembali Lagi

bonauli - detikTravel
Selasa, 06 Agu 2024 11:35 WIB
Turis saksikan penyiksaan keledai di Spanyol (Tangkapan layar)
Mijas -

Seorang turis Inggris trauma selama menginap di sebuah resor. Ia menjadi saksi bahwa penyiksaan hewan.

Dilansir dari Olive Press pada Selasa (6/8/2024), turis Inggris itu, Nicola Sweeney. Dia berlibur di Spanyol dan menginap di resor Costa del Sol, Kota Mijas Pueblo. Saat itu cuaca di sana sangat terik, sampai 40°C.

Kebetulan, resor tempatnya menginap memiliki banyak keledai sebagai salah satu atraksi wisata. Ia sengaja datang ke kandang keledai untuk bermain, namun apa yang dilihatnya sungguh menyayat hati.

"Saya tinggal di Mijas Pueblo dan ini akan menjadi yang terakhir kalinya. Dua keledai jatuh minggu ini dan pemiliknya tidak mau melepaskannya sehingga dibiarkan tergantung," kata Sweeney.

Sweeney bertanya apakah resor itu bisa memberikan air kepada keledai itu, tapi mereka malah marah-marah.

"Ini adalah penyiksaan hewan yang sangat terang-terangan di depan wisatawan. Ini harus disoroti," ujar dia.

Kejadian itu bukan peristiwa baru. Sebuah video yang dibagikan di Instagram menunjukkan seekor keledai jatuh saat menarik kereta melalui kota di puncak bukit minggu kota Mijas minggu ini. Sementara itu, gambar lain yang dibagikan oleh kelompok lokal Fuengirolasequeja memperlihatkan seekor keledai yang tampaknya ambruk di baraknya.

Keterangan gambar mengatakan bahwa keledai-keledai itu telah bekerja sepanjang hari dalam suhu 38°C dan bahwa salah satu dari mereka ambruk tepat di depan salah satu pria yang bekerja di sana.

Ia menuduh pria itu 'tidak melakukan apa pun' untuk membantu 'hewan malang' itu dan bahkan 'mengabaikannya' saat hewan itu berteriak minta tolong.

"Orang-orang ini perlu dilaporkan," kata dia.

Partai Hak Hewan dan Lingkungan Spanyol (PACMA) menggelar protes atas masalah taksi keledai di Mijas pada Minggu, 12 Mei.

Mereka menolak penggunaan 'taksi keledai' yang digunakan hewan-hewan itu untuk mengangkut wisatawan di sekitar area tersebut.

"Hewan-hewan tersebut dipaksa bekerja 365 hari setahun dalam kondisi ekstrem tanpa mempedulikan kesehatan mereka," kata Wakil Presiden PACMA dan kandidat pemilihan umum Uni Eropa, Cristina Garcia.

"Mijas harus berkembang dan menawarkan layanan dan cara bagi wisatawan untuk mengenal daerah tersebut yang menghormati hewan. Keledai Mijas adalah hewan yang menjadi simbol dan harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat," dia menambahkan.

Kelompok hak asasi hewan ingin mengakhiri eksploitasi hewan di Mijas dan memperbaiki kondisi jika keledai terus digunakan sebagai 'pengangkut belaka'.

Mereka telah mengajukan 'sejumlah alternatif' untuk mengakhiri praktik yang akan 'mempertahankan pekerjaan dan pariwisata' di Mijas 'tanpa eksploitasi'.

Namun, dialog antara aktivis hewan dan para penggembala keledai tak memiliki ujung yang jelas. Pembicaraan dengan balai kota juga telah berlangsung selama bertahun-tahun, termasuk pertemuan dengan semua lembaga pemerintah yang memungkinkan, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.



Simak Video "Video 9 Gol di Laga Spanyol Vs Prancis, Yamal: Semoga Penonton Menikmatinya"

(bnl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork