Boeing 777 Rusak, Penumpang Dibuat Sesak Napas Tanpa Kepastian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Boeing 777 Rusak, Penumpang Dibuat Sesak Napas Tanpa Kepastian

bonauli - detikTravel
Selasa, 06 Agu 2024 19:35 WIB
A Thai Airways aeroplane is seen after making contact with Eva Air aeroplanes at Haneda Airport, in Tokyo, Japan, June 10, 2023, in this photo released by Kyodo. Mandatory credit Kyodo via REUTERS
Thai Airways (Kyodo via REUTERS)
Jakarta -

Boeing kembali bermasalah. Penerbangan dari maskapai Thailand ini membuat penumpang tersiksa sampai tak bisa bernapas!

Dilansir dari NDTV pada Selasa (6/8), penerbangan Thai Airways TG 917 mengalami kerusakan sistem pendingin. Boeing 777 yang terjadwal dari London ke Bangkok pada 25 Juli.

Karena hal ini, penumpang harus terjebak di dalam pesawat dalam keadaan kepanasan, sementara anggota kru memantau situasi dan berusaha memperbaikinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang terjebak di dalam pesawat dan tidak bisa pergi. Kami kepanasan dan tidak bisa bernapas. Setidaknya di sauna, Anda bisa pergi kapan saja. Ini seperti bentuk penyiksaan," kata Warawalan Maksaen, 26, seorang mahasiswa di University of Exeter.

ADVERTISEMENT

Menurut penumpang lain, suhunya sangat tinggi sehingga penumpang mulai berkeringat deras dan bahkan ada yang mengalami serangan panik.

Seorang ibu bernama Maksaen mengklaim bahwa selama masa itu, tidak ada makanan maupun air yang diberikan. Ini jelas memperburuk keadaan.

Dua jam kemudian, seorang pramugari membuka pintu untuk membiarkan udara segar masuk dan menyediakan air di area dapur.

Namun masalah lain muncul, tidak ada teknisi yang dapat dihubungi karena jam malam bandara. Para penumpang terpaksa turun pada pukul 11 malam, setelah terpaksa menghabiskan beberapa jam di dalam pesawat.

Penerbangan dijadwalkan ulang untuk hari berikutnya dan para penumpang diberi dua pilihan yang tidak menguntungkan sama sekali.

"Kami bisa tidur di bandara sampai penerbangan yang dijadwalkan ulang atau naik bus untuk mencari hotel. Saya dan banyak penumpang lainnya pergi ke stasiun bus untuk menunggu transportasi ke hotel," tambah wanita berusia 26 tahun itu," tambah Maksaen.

Hotel yang disediakan oleh maskapai penerbangan hanya delapan kamar saja. Mereka yang diprioritaskan adalah penumpang dengan keluarga, sementara solo traveler seperti Maksaen dibiarkan memilih penginapan sendiri.

"Tidak ada bantuan dari maskapai penerbangan, dan kelompok penumpang terakhir menunggu tanpa tujuan sampai tiga bus terakhir tiba pada pukul 2 pagi," katanya kepada outlet tersebut.

Nasib sial masih terus menghantui mereka. Penerbangan yang dijadwalkan ulang pukul 15.45 itu kembali bermasalah, mesin pesawat tidak menyala. Pada pukul 18.49, penumpang baru diizinkan naik pesawat.

Saya sangat kecewa dengan Thai Airways. Layanan mereka sangat buruk, dan saya mengirim email keluhan setelah kejadian tersebut. Saya telah menerima tawaran kompensasi, baik berupa uang tunai atau voucher diskon untuk penerbangan saya berikutnya, yang saya pilih sebagai uang tunai karena saya tidak ingin terbang dengan maskapai ini lagi," pungkas Maksaen.




(bnl/ddn)

Hide Ads