Anak laki-laki berusia 14 tahun menuai iba karena terdampar gagal terbang sejauh ribuan kilometer dari rumahnya. Selain itu, ia disuruh menunggu penerbangan selanjutnya yang paling cepat seminggu setelahnya.
Melansir Stuff.co.nz, Sabtu (24/8/2024), anak laki asal Islandia itu tengah mengikuti perkemahan olahraga ke Italia bersama sekelompok remaja lainnya dan seorang dewasa. Namun, saat ia tiba di Roma, Italia, ia diberitahu bahwa ada masalah dengan tiket pesawat Wizz Air yang ia punyai.
Lantas ia harus merogoh kocek lagi untuk mendapatkan tiket baru dan ia hanya dibantu oleh ibunya, Arna Aspar HerdΓsardΓ³ttir yang berada di rumahnya, Islandia. Walaupun telah dibantu, sayangnya sang anak tetap tidak mendapatkan tempat duduk di pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada gerbang keberangkatan, terlihat remaja itu tidak dapat naik ke pesawat karena pesawat telah penuh. Itu membuatnya khawatir dan ketakutan.
"Dia sangat, sangat ketakutan, saya pikir. Saya pikir itu terasa sangat, sangat mengerikan dan menakutkan baginya," kata HerdΓsardΓ³ttir kepada The Mirror.
Adapun orang dewasa yang bepergian dengan kelompok tersebut pun ditawarkan untuk bertukar kursi dengannya, tetapi mereka tidak bisa karena harus menjaga anak-anak yang lain. Sementara HerdΓsardΓ³ttir mengatakan bahwa pihak maskapai mengetahui usia anak tersebut, tetapi tidak melakukan apa pun.
Ia mengatakan bahwa anaknya bisa mendapatkan penerbangan berikutnya yang tersedia dalam waktu minggu lagi.
"Mereka hanya menawarkan kompensasi sebesar 250 Euro atau sekitar Rp 4,3 juta dan mengatur akomodasi untuknya di Roma selama seminggu hingga penerbangan berikutnya ke Islandia. Mereka pikir itu hanyalah hal biasa untuk anak berusia 14 tahun," katanya kepada media Islandia.
Untungnya, ada pasangan lain yang juga diturunkan dari penerbangan tersebut dan merawat remaja itu di bandara. Sementara HerdΓsardΓ³ttir juga memesan penerbangan yang sangat mahal untuk anaknya dengan maskapai Icelandair yang diyakini seharga 300 ribu ISK atau sekitar Rp 34 juta.
Baca juga: Bolehkah Membawa Deodoran Dalam Penerbangan? |
Akhirnya sang anak pun bisa kembali melakukan perjalanan pulang bersama pasangan yang dikeluarkan tersebut. Walaupun mereka juga dikabarkan mesti mengurus tabungannya demi memesan tiket penerbangan lain.
"Saya tidak mengerti bagaimana hal ini bisa begitu kacau," kata salah satu dari pasangan itu, Telma RΓ³s JΓ³nsdΓ³ttir kepada mbl.is.
Sementara itu, juru bicara Wizz Air telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Kebijakan kami mengizinkan anak-anak berusia 14 tahun ke atas untuk bepergian tanpa pendamping dan informasi ini dapat ditemukan di situs web Wizz Air. Kami ingin meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak atas ketidaknyamanan ini dan kami sedang meninjau situasi ini secara internal," ujar juru bicara maskapai.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?