Gawat! AS Dilanda 'Demam Kukang' yang Berpotensi Mematikan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gawat! AS Dilanda 'Demam Kukang' yang Berpotensi Mematikan

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 26 Agu 2024 19:35 WIB
A sloth named Buba, whose paws were burned by an electrical discharge while climbing on high voltage wires, is soothed as she undergoes surgery at the Instituto Vida Livre, in Rio de Janeiro, Brazil, Wednesday, Dec. 20, 2023. The non-profit group which cares for and rehabilitates injured wild animals found around Rio, says that in the past year they have treated more than 40 animals that have been injured while climbing on power grid cables. (AP Photo/Bruna Prado)
Ilustrasi kukang. (Bruna Prado/AP)
Orlando -

Virus Sloth Fever atau yang dikenal dengan 'demam kukang' membuat pejabat Amerika Serikat (AS) bersiaga. Sudah 20 kasus dilaporkan di Florida.

Melansir New York Post, Senin (26/8/2024), 'demam kukang' disebabkan oleh virus oropouche. Penyebabnya bukan karena gigitan atau bersentuhan langsung dengan kukang, melainkan lewat gigitan lalat dan nyamuk yang terinfeksi.

Virus itu umum ditemukan di beberapa bagian Amerika Selatan. Kendati Florida telah mencatat 20 kasus yang terjadi, tetapi diduga itu akibat perjalanan virus dari Kuba. Selain itu, virus tersebut juga terdeteksi di Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infeksi dari 'demam kukang' dapat menyebabkan sakit kepala, sendi kaku, nyeri, mual, hingga kematian pada beberapa kasus yang jarang terjadi. Itu juga menjadi masalah bagi wanita hamil.

Virus Oropouche adalah arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ke hewan dan manusia. Mengapa disebut sebagai demam kukang? Itu karena mamalia yang bergerak dengan lambat itu merupakan salah satu hewan yang kerap terifeksi.

ADVERTISEMENT

Adapun kasus virus pertama kali tercatat pada tahun 1955 di sebuah desa dekat Sungai Oropouche di lembah Sungai Amazon. Selama wabah, manusia yang membawa virus itu dimakan oleh serangga dan kemudian menulari orang lain.

Menurut jurnal Lancet Infectious Diseases, ada sekitar 500 ribu kasus yang tercatat sejak penyakit itu pertama kali diidentifikasi. Virus itu beredar di Amerika Latin dan Karibia dan dengan wabah sporadis di Brasil dan Peru.

Sejak Januari hingga awal Agustus, tercatat ada lebih dari 8 ribu kasus "demam kukang". Dari 8 ribu kasus itu, dua kematian tercatat di Brasil pada Juli. Beberapa kasus dari ibu ke janin bahkan menyebabkan kematian janin atau cacat lahir.


Gejala Demam Kukang

Adapun masa inkubasi demam kukang yakni 3-10 hari. Gejala biasanya ditandai demam mendadak, sakit kepala parah yang mirip dengan demam berdarah, chikungunya, virus Zika atau malaria.

Gejala itu berlangsung kurang dari seminggu. Tetapi bisa berkepanjangan hingga satu bulan di beberapa pasien. Sementara itu, sekitar 60 persen mereka yang terinfeksi mengalami gejala yang meliputi sakit kepala, menggigil, mual, demam, ruam, nyeri otot, nyeri mata, nyeri sendi, muntah-muntah, muntaber, kelelahan, hingga sakit perut.

Gejala yang parah

Sedangkan kasus yang parah terjadi di 4 persen pasien. Infeksinya menyebabkan penyakit neuroinvasif seperti meningitis dan ensefalitis.Gejala komplikasi neuroinvasif meliputi nyeri mata, kebingungan, kelemahan, sensitivitas terhadap cahaya, kekakuan leher, dan gerakan mata yang tidak disengaja.

Cara Menangani

Untuk menangani virus ini adalah mencegah gigitan nyamuk. Untuk sementara, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi "demam kukang".

Di sisi lain, CDC merekomendasikan agar orang hamil perlu berpikir ulang untuk bepergian ke daerah-daerah yang terjangkit, seperti Kuba.




(wkn/fem)

Hide Ads