Warga Murka Geledah Pusat Simpanse, Hewan itu Membunuh Bayi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Murka Geledah Pusat Simpanse, Hewan itu Membunuh Bayi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 25 Sep 2024 15:31 WIB
Anfisa, a twelve-year-old female chimpanzee, is pictured in its enclosure at the Royev Ruchey Zoo in a suburb of the Siberian city of Krasnoyarsk, Russia October 18, 2017. REUTERS/Ilya Naymushin
Ilustrasi simpanse (Foto: REUTERS/Ilya Naymushin)
Jakarta -

Orang-orang yang tinggal di dekat pusat penelitian simpanse di Guinea menyerang fasilitas tersebut. Mereka murka setelah seorang wanita mengatakan bahwa salah satu primata itu telah membunuh bayinya.

Mengutip CNN, Rabu (25/9/2024), kerumunan orang yang marah menggeledah bangunan tersebut, menghancurkan dan membakar peralatan termasuk drone, komputer dan lebih dari 200 dokumen, kata manajer pusat penelitian tersebut.

Saksi mata mengatakan kerumunan orang tersebut bereaksi terhadap berita bahwa mayat bayi yang termutilasi ditemukan 3 km dari Cagar Alam Pegunungan Nimba, yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu anak tersebut, Seny Zogba, mengatakan kepada Reuters bahwa ia sedang bekerja di ladang singkong ketika seekor simpanse datang dari belakang, menggigitnya, dan menarik bayinya ke dalam hutan.

Ahli ekologi setempat, Alidjiou Sylla, mengatakan bahwa semakin menipisnya pasokan makanan di cagar alam tersebut membuat satwa-satwa tersebut semakin sering keluar dari wilayah lindung sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan.

ADVERTISEMENT

Pusat penelitian tersebut mengatakan bahwa mereka telah mencatat enam serangan simpanse terhadap manusia di cagar alam tersebut sejak awal tahun ini.

Hutan-hutan di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone di Afrika Barat merupakan rumah bagi populasi terbesar simpanse barat yang terancam punah, yang diperkirakan telah berkurang hingga 80% antara tahun 1990 dan 2014, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Hanya ada tujuh simpanse yang tersisa di hutan Bossou di Guinea, yang menjadi bagian dari Cagar Alam Pegunungan Nimba, dan dekat dengan komunitas pertanian subsisten di Wilayah Nzerekore.

Simpanse dihormati di Guinea dan secara tradisional diberi hadiah dalam bentuk makanan, sehingga mendorong beberapa simpanse keluar dari kawasan lindung dan masuk ke pemukiman manusia, di mana mereka terkadang dapat menyerang.

Pegunungan Nimba juga merupakan rumah bagi salah satu cadangan bijih besi terbesar di Guinea, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerhati lingkungan akan dampak penambangan terhadap simpanse.




(msl/fem)

Hide Ads