Viral Pengibing Lecehkan Penari Bumbung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Pengibing Lecehkan Penari Bumbung

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 26 Sep 2024 12:05 WIB
A Balinese woman (C) performs a traditional dance of Joget Bumbung during the 35th Bali Art Festival in Denpasar on Indonesias resort island of Bali on July 4, 2013.  The Joged Bumbung Dance is one of the few exclusively secular dances of Bali, in which the brightly-dressed dancer invites men from the crowd to dance with her in a pretence of seduction.     AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA        (Photo credit should read SONNY TUMBELAKA/AFP via Getty Images)
Tari Bumbung (Sonny Tumbelaka/AFP/Getty Images)
Jakarta - Pementasan tari joged bumbung di Bali disorot. Gegaranya, seorang penari joged bumbung dilecehkan oleh penonton pria.

Penari tradisional Bali itu dicium dari belakang dan disuruh menerima uang saweran dengan mulut. Video aksi tak senonoh pengibing (penonton yang ikut menari dalam tarian joged bumbung) terhadap penari perempuan itu viral di media sosial.

Dugaan pelecehan itu terjadi pada sebuah acara tigang sasih atau peringatan tiga bulanan bayi dalam adat Bali.

Berdasarkan video yang dilihat detikBali pada Rabu (25/9/2024), penari tersebut tiba-tiba dicium penonton dari belakang. Si penari terkejut dan raut mukanya pun langsung berubah, dari ceria menjadi kesal.

Tak hanya itu, penari tersebut juga dilecehkan oleh penonton pria berbeda. Pengibing itu bermaksud memberikan saweran Rp 100 ribu kepada sang penari. Namun, laki-laki itu menyerahkan saweran dengan menyodorkan mulutnya dan berharap si penari menerima dengan mulut juga.

Penari berkebaya merah itu awalnya hendak mengambil uang tersebut menggunakan tangan. Namun, sang pengibing menarik diri. Penari perempuan pun memberikan kode menggunakan jari telunjuknya dan mengisyaratkan tidak boleh.

Pengibing pria itu lantas meninggalkan penari joged bumbung dan mengembalikan selendang kepada sang penari. Aksi tak senonoh penonton terhadap penari joged bumbung itu menuai kecaman dari warganet.

Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha menyesalkan ulah penonton saat pementasan joged bumbung tersebut. Terlebih, selama ini beredar stigma penari joged bumbung identik dengan hal-hal erotis.

"Pengibing akhirnya mengeneralisasi semua penari joged dikira seperti itu. Ini yang sudah kami luruskan meskipun susahnya bukan main," ujar Arya.

"Sekarang jadi begitu imej penari joget. Akibat nila setitik oleh penari jaruh yang baik-baik juga dikira sama," pungkasnya.

Joged Bumbung Tidak Dilarang, asal Penari Tak Seronok, Pengibing Juga Harus Sopan

Pementasan joged bumbung di Bali sudah berkali-kali menjadi sorotan. Pada Maret lalu, beredar video joged bumbung erotis. Sang penari menari di atas paha seorang pria sembari menggoyangkan pinggang dan pahanya. Bahkan, penari perempuan itu terlihat memegang alat vital laki-laki tersebut.

Arya Sugiartha menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah berulang kali mengumpulkan para penari joged bumbung untuk diberikan edukasi. Termasuk mengingatkan para penari agar menari sesuai pakem.

"Itu sudah merebak sejak 2006. Jadi Pemprov Bali sejak itu memberantas, cuma tetap kami menggunakan cara normatif. Misalnya sudah dua kali buat surat edaran terkait joged porno itu," kata Arya, 16 Maret lalu.

Pada 2021, Arya berujar, Disbud Bali juga sudah mengumpulkan seluruh sekaa joged untuk diberikan arahan. Mantan Rektor Institut Seni Indonsia (ISI) Denpasar itu menerangkan seluruh cara normatif telah dilakukan oleh Pemprov Bali untuk menertibkan sekaa joged.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikBali. Selengkapnya klik di sini.


(fem/fem)

Hide Ads