Pelancong Wanita Disetop Menuju Pesawat gegara Inhaler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pelancong Wanita Disetop Menuju Pesawat gegara Inhaler

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 27 Sep 2024 13:35 WIB
Asma dan inhaler
Ilustrasi inhaler. (Thinkstock)
Jakarta -

Pertengkaran antara pelancong wanita dengan pihak keamanan bandara di Bandara Stansted, London, Inggris, memicu perdebatan di internet. Itu karena hanya masalah inhlaer.

Melansir Mirror, Jumat (27/9/2024), wanita tersebut menjelaskan bahwa tasnya ditandai untuk pemeriksaan tambahan karena ia tidak menaruh inhlaer dan kapsul obat dalam tas plastik bening. Padahal, hal itu disebut disyaratkan pihak keamanan.

"Petugas keamanan memberi saya ceramah bahwa saya harus menaruh inhaler dan obat-obatan saya di kantong plastik bening yang terpisah (sama seperti untuk cairan). Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah diinstruksikan untuk tidak menaruh inhaler saya di kantong cairan. Saya bertanya kapan peraturan tentang menaruh obat ke dalam kantong bening ini diberlakukan dan dia mengatakan dua setengah tahun yang lalu," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mencari pembelaan, ia pun memposting hal itu dan memberikan kalimat tanya kepada para warganet.

"Bagaimana menurut Anda? Saya memeriksa situs web Bandara Stansted dan tidak menyebutkan bahwa Anda harus menaruh obat berbentuk bubuk di dalam kantong plastik bening. Apa yang Anda lakukan dengan obat Anda di bagian keamanan?" tulisnya.

ADVERTISEMENT

Lantas postingannya pun langsung disamber oleh warganet. Banyak penumpang lain memberikan penuturan terkait kejadian serupa.

"Inhaler, ya. Saya menderita asma dan baru mengetahuinya di Manchester pada bulan Juli. Bahkan saya mendapatkan pertanyaan, 'Mengapa Anda membutuhkan tiga inhaler?', " ucapnya.

"Dua di antaranya adalah inhaler penyelamat karena saya selalu memiliki cadangan dan satu lagi adalah inhaler steroid," jelasnya.

Pelancong lain yang frustasi pun juga berkomentar terkait kebijakan yang aneh tersebut.

"Ini gila! Saya telah mengunjungi banyak bandara dalam setahun terakhir di seluruh dunia dan tidak ada yang menyuruh saya mengeluarkan inhaler dari tas saya!" tulis warganet.

Sementara itu, terdapat pelancong lain yang sempat menaruh inhaler di dalam pembungkus cairan, namun petugas mengatakan kepadanya bahwa ia tidak perlu melakukan hal itu.

"Saya biasa menaruhnya di dalam cairan saya, namun petugas keamanan mengatakan kepada saya bahwa Anda tidak perlu melakukannya karena itu bukan cairan. Juga mengapa Anda harus menjelaskan jumlah inhaler Anda kepada seseorang yang jelas-jelas bukan dokter... jika Anda memiliki sepuluh mungkin, tapi tiga?! Tentu saja Anda membutuhkan inhaler cadangan!" protes warganet.

Seorang penumpang lain membagikan pengalamannya yang tak menemukan kebijakan yang tak biasa tersebut.

"Saya terbang dari Stansted 2 minggu yang lalu, dengan 2 inhaler di saku ransel saya. Saya terpilih untuk pemeriksaan bagasi. Mereka mencatat inhaler saya, namun sama sekali tidak mengatakan bahwa saya harus menaruhnya di dalam kantung cairan. Saya telah terbang dari Stansted setidaknya setengah lusin kali dalam dua tahun terakhir, sama halnya dengan Gatwick dan Luton, dan itulah satu-satunya kali inhaler saya disebutkan," tutur warganet.

Sementara itu, panduan resmi dari situs web Bandara Stansted menunjukkan bahwa inhaler diklasifikasikan sebagai cairan. Oleh karenanya, benda itu harus dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan saat dibawa ke dalam bagasi kabin.

Sedangkan Holidaysextras.com menyarankan agar penumpang mengemas peralatan medis dengan hati-hati, memberi tahu petugas keamanan tentang barang-barang tersebut, dan memverifikasi apakah obat-obatan di ruang kargo dapat terpengaruh oleh suhu dingin.




(wkn/wkn)

Hide Ads