Atraksi dan Budaya Jadi Alasan Buyers Luar Negeri Datangi WITF 2024

Wonderful Indonesia Travel Forum (WITF) 2024 digelar. Buyers dari 38 negara disebut turut hadir karena tertarik dengan atraksi dan budaya tanah air.

Terdapat 195 buyers dari 38 negara itu di WITF yang baru debut. Buyers hadir dari berbagai regional, bahkan benua.

"Jadi mengenai negara ini kita sudah kurasi, kita pilih negara-negara yang memiliki akses ke Indonesia tentunya. Dengan memperhatikan ketersediaan penerbangan, direct flight dan sebagainya," imbuh Ketua Steering Committe WITF, Budi Tirtawisata, kepada awak media selepas membuka WITF, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

"38 negara ini tersebar dari Asia, Asia Pasifik, sampai Eropa, bahkan sampai Afrika. Kami punya delegasi buyer dari Kenya dan Tanzania. Jadi kita memang inilah network yg bisa kita bangun dengan para buyers tersebut," dia menambahkan.

Budi menuturkan buyers dari luar negeri tertarik dengan wisata Indonesia khususnya perihal atraksi dan juga budaya yang kuat. Selain itu, wisata alam juga disebut masih menjadi primadona. Menurutnya event itu berguna untuk mengungkapkan apa yang Indonesia punya ke khalayak dunia.

"Mereka cari atraksi, mereka cari budayanya, daerah-daerah destinasi kita, natural beauty kita, pantai, dan berbagai hal terutama budaya ya, saya kira itu sangat penting. Daya tarik budaya dan alam. Betul (hidden gems)," ujar dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ni Made Ayu Marthini, menargetkan dampak senilai USD 15 juta (sekitar Rp 229,3 miliar) dari adanya WITF tersebut kepada sektor pariwisata Indonesia.

"Kalo dari target US dolar 15 juta ya. Itu kan artinya devisa. Untuk dari jumlah kita ingin ini menyumbang terhadap target tahunan kita, tahun ini 14,3 juta wisatawan mancanegara, saat ini sudah 9 nih, jadi tolong didoakan," kata dia dalam kesempatan yang sama.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun turut mengapresiasi gelaran WITF 2024. Menurutnya, event itu dapat menjadi wadah mengatasi tantangan industri pariwisata.

"Saya mengapresiasi acara ini sebagai wadah bagi para pemimpin, pakar industri, dan inovator untuk berkolaborasi dan bersinergi mengatasi tantangan-tantangan tersebut," dia mengatakan dalam sambutan secara daring.