Jakarta menyiapkan rencana andai ibu kota benar-benar sudah berada di IKN. Salah satunya menjadikan Jakarta sebagai destinasi pariwisata global melalui ketersediaan transportasi publik.
Untuk mewujudkannya, salah satu caranya adalah menyiapkan transportasi publik yang memadai. Saat ini, Jakarta mengandalkan salah satunya dengan Transjakarta, baik reguler atau pun bus wisata.
Ya, dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ), pengembangan Jakarta sebagai pusat ekonomi yang kuat dan terintegrasi dengan wilayah sekitarnya merupakan langkah penting. Jakarta bersama Bantend an Jawa Barat direncanakan menjadi kawasan megapolitan. Konsekuensinya, Jakarta harus mempu menciptakan infrastruktur dan layanan yang sekaligus mendukung sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia demi terwujudnya pariwisata inklusif dan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta Welfizon Yuza optimistis sektor pariwisata akan memainkan peran penting dalam pengembangan Jakarta sebagai kota global.
"Kalau kita udah nggak jadi ibu kota, jadi global city, salah satu sektor yang harus didorong di Jakarta itu ya pariwisata. Jakarta akan jadi kota jasa, dan pariwisata memegang peran penting. Kita sebagai BUMD Transport akan meng-create layanan-layanan sehingga bisa menjadikan Jakarta sebagai salah satu destinasi wisata. Jadi orang taunya nggak cuma Bali, Jakarta pun banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi," kata Welfizon dalam perbincangan dengan detikTravel beberapa waktu lalu.
Transportasi publik menjadi faktor yang tak terpisahkan dari pengembangan pariwisata di Jakarta. Pemerintah daerah Jakarta telah berupaya menciptakan sistem transportasi publik yang mendukung kelancaran aktivitas wisata, terutama dalam acara-acara besar seperti konser, festival, dan kegiatan olahraga. Itu sekaligus menjadi langkah untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti polusi udara dan kemacetan yang sering menjadi masalah di kota besar.
Salah satu contoh konkret kolaborasi antara Transjakarta dan sektor pariwisata adalah penyediaan layanan transportasi untuk acara-acara besar.
"Kalau dia menggunakan public transport, itu sudah bentuk kontribusi nyata. Sekarang kan pariwisata sudah merambah ke beberapa sektor, ada sport tourism, ada juga berbagai entertainment seperti konser musik. Kita udah masuk semua tuh. Jadi kalau ada konser, kita kerja sama dengan panitianya untuk mendorong penonton menggunakan public transport," ujar dia.
"Kayak misalnya kemarin nih ada Synchronize. Kita jadi salah satu partner di transportasinya, kita menyiapkan beberapa armada di beberapa titik penjemputan, sehingga orang menonton konser nggak usah pakai mobil. Ini bisa mengurangi polusi, kemacetan, dan juga menghemat tarif parkir," dia menambahkan.
Langkah-langkah seperti itu tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan wisatawan yang datang ke Jakarta. Dukungan transportasi publik yang baik akan membuat Jakarta lebih kompetitif sebagai destinasi wisata, terutama di mata wisatawan internasional yang terbiasa dengan infrastruktur transportasi yang modern dan efisien.
Dengan dukungan infrastruktur transportasi yang terus berkembang dan kebijakan yang mendukung sektor pariwisata, Jakarta berpeluang besar untuk menjadi salah satu kota global yang berhasil di kancah internasional. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.
Baca juga: Cek! Rute Bus Wisata Transjakarta |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!