Selama tujuh jam berikutnya, polisi, ambulans, pemadam kebakaran, dan kru penyelamat sukarelawan bekerja untuk membebaskannya.
Tim penyelamat menyarankannya untuk tetap diam. Karena mereka khawatir jika ia bergerak ia akan tergelincir lebih jauh ke dalam lubang, sehingga semakin sulit dijangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah cukup sulit untuk menyingkirkan batu-batu di sekitarnya tanpa harus menggali lebih dalam lagi.
"Kami khawatir setiap kali kami memindahkan batu, jika batu tersebut jatuh ke arah yang salah, batu tersebut akan menimpanya," ujar Watts.
Enam batu besar harus disingkirkan sebelum tim penyelamat dapat mendekat dan menyentuh kakinya secara langsung, katanya.
"Dia sangat tenang dan terkendali melalui semuanya. Saya sangat terkesan. Saya pasti akan panik. Dia tidak panik sama sekali," kata Watts.
Namun, kadang-kadang, dia tampak diam, katanya. Mereka khawatir tentang dia yang terbalik begitu lama dan mungkin menderita efek tekanan berlebih pada anggota tubuhnya.
Butuh waktu beberapa jam sebelum cukup banyak batu yang disingkirkan agar tim penyelamat dapat mengakses satu kaki, lalu kaki lainnya.
Batu besar terakhir yang tersisa dengan berat sekitar 500 kilogram sangat sulit untuk digeser.
"Kami menggunakan kerekan untuk menariknya agar tidak menghalangi. Kami menggunakan kayu di kedua sisinya untuk mencegahnya bergoyang atau berguling di atas celah kecil 10 sentimeter itu sampai kami berhasil menyingkirkannya dengan baik," kata Watts.
Kemudian mereka mulai mengeluarkannya dari lubang. Lubang yang ia masuki tidak lurus ke bawah, jadi pihaknya tidak bisa menariknya ke atas.
Dia harus membentuk huruf 'S', dengan kakinya menekuk ke satu sisi, lalu ke sisi yang lain.
"Setelah kami berhasil mengeluarkan pinggulnya, maka kami harus menggerakkan kakinya kembali ke sisi kiri untuk mengeluarkan bahunya. Jadi, itu adalah sedikit manuver untuk mengeluarkannya dari celah kecil itu," katanya.
Setelah dibebaskan, sekitar pukul 16.30 hari itu, Watts mengatakan bahwa ia merasa "100% lega.
"Ia lelah dan cukup pusing. Semua darahnya ada di kepala, dan kakinya begitu pucat hingga tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan pada tahap itu," katanya.
Secara ajaib, dia berhasil lolos dengan hanya mengalami luka gores dan memar ringan. Wanita tersebut dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Namun, ponselnya masih terjebak di antara bebatuan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol