Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Museum Sumpah Pemuda menggelar upacara bendera yang dipimpin oleh Komjen Pol(Purn) Drs Budi Waseso (Buwas).
Upacara tersebut bertempat di halaman museum Sumpah Pemuda Jalan Kramat Raya, No 106 Jakarta Pusat pada pukul 07.30 hingga 08.30 WIB.
Upacara diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum, pelajar, pegiat sejarah, serta keluarga dari para tokoh yang berjasa dalam sejarah tersebut, seperti keluarga WR Supratman, keluarga Sugondo Djojopuspito, keluarga Emma Poeradiredja, hingga keluarga Moh. Yamin.
Tampak ikut dalam upacara itu, keluarga Sie Kong Lian, keluarga Johan Mahmud Tjaja, keluarga Moch. Rochjani Soe'oed, dan juga keluarga M. Tabrani.
Kehadiran mereka semakin menambah dalam makna upacara ini, yang menjadi pengingat akan semangat persatuan dan kebangsaan abadi yang diperjuangkan para pemuda di masa lalu demi membangun persatuan kemajuan bangsa Indonesia.
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Komjen. Pol. (Purn) Drs. H. Budi Waseso (Buwas) memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda itu dengan penuh khidmat di museum Sumpah Pemuda.
Ia mengingatkan seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya momentum bersejarah pada 28 Oktober 1928, saat para pemuda dari berbagai suku, budaya, dan latar belakang di Nusantara bersatu mengikrarkan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
"Pada saat ini bangsa Indonesia tengah memperingati sebuah peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia peristiwa sumpah pemuda tahun 1928, sebuah peristiwa dimana pemuda Indonesia dengan sangat tekad kuat untuk bersatu dikenang keberagaman utuh, nilai agung-agung yang diterapkan oleh generasi sumpah pemuda 1928 ini harus selalu di gunung-gunungkan berkali-kali di setiap waktu untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia," kata Budi Waseso.
Di tengah keberagaman yang begitu kaya, perjuangan pemuda-pemuda pada masa itu menjadi pondasi kokoh bagi persatuan bangsa, yang perlu terus dikenang dan dihormati oleh generasi muda saat ini, sebagai wujud kesadaran terhadap karakter dan jati diri bangsa.
Melalui upacara ini, Buwas menegaskan kembali pentingnya peran pemuda dalam menjaga dan melanjutkan semangat persatuan dan kebhinekaan yang telah dirintis oleh para pendahulu, demi mewujudkan Indonesia yang kuat, adil, dan harmonis di masa kini dan masa depan.
"Momentum ini merupakan kesempatan bagi bangsa untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada pengembangan kepemudaan, sebagai bagian penting pembangunan Indonesia baik sebagai posisi pemuda sebagai subjek maupun sebagai objek pembangunan, subjek pembangunan Indonesia berpartisipasi aktif dalam beragam sektor pembangunan nasional," ucap dia.
Sumpah Pemuda menjadi momen penting yang menegaskan perhatian terhadap peran pemuda sebagai subjek aktif dalam pembangunan nasionalisme, sekaligus menggarisbawahi kebutuhan akan sektor-sektor strategis untuk mendukung potensi pemuda Indonesia dalam bidang pengembangan kepemudaan.
Semangat Sumpah Pemuda 1928, yang mempersatukan para pemuda dari berbagai latar belakang demi satu tujuan besar untuk bangsa, kini menjadi landasan bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan terlibat secara aktif dalam pembangunan bangsa, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun teknologi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan dukungan kuat dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, pelatihan keterampilan, pemberdayaan komunitas, serta peluang kerja yang selaras dengan potensi dan kreativitas pemuda.
Pengembangan kepemudaan yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dinilai Buwas tidak hanya akan memperkokoh karakter dan identitas nasional, tetapi juga mendorong lahirnya generasi muda yang berdaya saing dan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia di kancah global.
"Pemuda Indonesia masih membutuhkan layanan pemberdayaan untuk membangun potensi yang masih terpendam hingga potensi tersebut menjadi kekuatan dalam kepemimpinan, kepeloporan dan kewirausahaan," ujar Buwas.
Buwas pun menaruh harapan besar kepada pemuda Indonesia agar mereka mengambil peran aktif dalam pembangunan nasional, menjadi pusat penggerak dan fondasi yang kokoh untuk kemajuan bangsa Indonesia di masa depan, mengingat pemuda dan pemudi Indonesia merupakan pemilik sah dari masa depan negeri ini.
Dengan potensi dan semangat yang dimiliki, generasi muda diharapkan Buwas tidak hanya berkontribusi dalam sektor-sektor vital seperti ekonomi, pendidikan, sains, teknologi, dan kebudayaan, tetapi juga mampu mewujudkan nilai-nilai persatuan, integrasi, dan kebhinekaan yang telah menjadi warisan luhur bangsa Sumpah Pemuda.
Pemuda Indonesia juga diharap terus memperkaya diri dengan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan global, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal dan kebangsaan, sehingga kemajuan yang diraih bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Melalui peran mereka dalam membangun negeri, Buwas berharap masa depan Indonesia akan terus cerah, berdaya saing tinggi, dan mampu berdiri membanggakan bangsa Indonesia.
"Harapan kepada pemuda untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah tempat abadi. karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan," pungkas Buwas.
Simak Video "Video: 'Selamat Hari Sumpah Pemuda' Menggema di X"
(wsw/wsw)