Tarif Sewa Homestay Naik Ugal-ugalan, Pemkot Marseille Murka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tarif Sewa Homestay Naik Ugal-ugalan, Pemkot Marseille Murka

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 04 Nov 2024 06:05 WIB
Kartu Kunci Kamar Hotel
Ilustrasi kotak kunci penginapan. (Lindanieuws)
Jakarta -

Pemerintah Kota Marseille, Prancis secara tegas melawan lonjakan harga penginapan untuk wisatawan. Sebab, harga sewa penginapan naik ugal-ugalan.

Melansir Daily Mail, Senin (4/11/2024), Wali Kota Benoit Payan mengumumkan bahwa semua kotak kunci atau sejenis gembok dan brankas kunci di hunian jangka pendek harus disingkirkan dalam hitungan hari. Mulai awal bulan ini, pejabat kota mulai menempelkan stiker peringatan berukuran besar pada properti yang memiliki kotak kunci, yang dianggap merupakan penginapan jangka pendek buat wisatawan, misalnya homestay atau Airbnb.

Stiker itu memberikan informasi tenggat waktu selama sepuluh hari bagi pemilik properti untuk menyingkirkan kotak kunci. Jika tak segera bertindak, pemerintah akan menggergaji kotak kunci tersebut dari bangunan sebelum membuangnya. So, pemilik harus mengunjungi Departemen Properti untuk mengambil kunci rumah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa foto juga telah memperingatkan terdapat pekerja yang membawa gergaji ke beberapa kotak kunci. Menurut Wali Kota Payan, kotak-kotak tersebut mengotori jalanan Marseille.

Inisiatif ekstrim itu disebut untuk mendapatkan kembali ruang publik sambil mencegah ekspansi cepat dari pasar penyewaan liburan jangka pendek. Harga-harga yang meningkat dengan cepat dan rendahnya ketersediaan perumahan membuat banyak penduduk Marseille berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.

ADVERTISEMENT

Adapun Marseille merupakan kota terbesar kedua di Prancis. Tempat itu telah menjadi tujuan musim panas populer bagi banyak traveler selama beberapa tahun terakhir.

Mengutip Independent, secara rata-rata ada 300 hari cerah per tahun di sana. Hal itu membuat wisatawan dapat menikmati pantai berpasir seperti Plage des Catalans dan restoran-restoran yang estetik.

Sementara industri wisata Marseille pun menyumbang sekitar tujuh persen pendapatannya ke ekonomi lokal setiap tahun. Jumlah turis yang singgah sekitar 5 juta per tahun, itu jauh melebihi jumlah penduduk kota yang hanya 870 ribu.

Banyaknya turis tersebut membuat pemerintah daerah Marseille yakin bahwa hunian jangka pendek menjadi penyebab meningkatnya harga hunian.

Dewan kota Marseille mengatakan bahwa lebih dari 12 ribu properti telah disewakan pada platform penyewaan jangka pendek seperti Airbnb. Payan mengeklaim bahwa 75 persen dari pengembang properti di kota tersebut bukan berasal dari penduduk lokal. Lantas, ia pun membeberkan berbagai kebijakan ekstrim yang ingin ia tempuh.

"Saya akan mewajibkan siapa pun yang ingin [menyewakan properti di Airbnb] untuk membeli apartemen dan menyewakannya untuk jangka panjang," kata Payan di radio FranceInfo, seperti yang dilaporkan Euronews.

"Saya akan menggunakan segala cara yang diizinkan hukum sebagai senjata... Itu akan membuat mereka berhenti ingin meraup untung dari warga Marseille," dia menambahkan.




(wkn/fem)

Hide Ads