Amanat Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Sesuai Paris Agreement

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Amanat Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Sesuai Paris Agreement

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 13 Nov 2024 17:10 WIB
Ilustrasi menanam terumbu karang dan hutan mangrove
Ilustrasi tour di hutan Mangrove (dok. Istimewa)
Jakarta -

Pariwisata berkelanjutan digadang-gadang jadi masa depan sektor pariwisata Indonesia. Bagaimana cara mewujudkannya?

Sektor pariwisata diharapkan turut berbenah sesuai dengan agenda Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan dan target Emisi Nol Bersih pada tahun 2060 sesuai amanat Paris Agreement 2015.

Paris Agreement adalah perjanjian berskala internasional yang mengikat secara hukum dan berfokus pada penanggulangan permasalahan iklim global. Perjanjian ini diadopsi oleh 196 negara pada COP21 yang digelar di Paris, Perancis pada 12 Desember 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Paris Agreement, seluruh negara di dunia diharapkan bisa turut andil dalam mengurangi emisi gas maupun faktor-faktor lain penyebab permasalahan iklim global.

Menurut Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism merupakan konsep berwisata yang bisa dikembangkan dan bisa memberikan dampak jangka panjang, baik dari sisi ekonomi berkelanjutan maupun pelestarian lingkungan

ADVERTISEMENT

"Pariwisata berkelanjutan adalah masa kini dan masa depan bagi Indonesia. Banyaknya desa di Indonesia yang menawarkan wisata keindahan alam serta wisata pelestarian budaya merupakan potensi pariwisata berkelanjutan yang menjanjikan untuk dikembangkan," ujar Pauline, Rabu (13/11/2024).

Astindo, menurut Pauline akan terus menginisiasi, mengemas, dan mempromosikan paket-paket wisata unggulan berbasis sustainable tourism di Indonesia untuk dijual ke para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Sebagai langkah nyata mewujudkan Zero Emisi dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan, Astindo melalui 26 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di Indonesia menggelar Pekan Ulang Tahun Astindo yang ke-25 dengan berbagai kegiatan bertema 'Sustainability'.

Salah satu caranya adalah melaksanakan walking tour dengan pemandu wisata profesional ke berbagai desa wisata dan obyek-obyek wisata yang dilakukan oleh DPD-DPD Astindo di seluruh Indonesia.

Dengan konsep walking tour ke obyek-obyek wisata, Astindo ingin mendukung dan mewujudkan upaya mengurangi emisi karbon atau dikenal dengan istilah dekarbonisasi.

DPD Astindo Sulawesi Utara misalnya, mereka mengunjungi Desa Wisata Tinoor Satu yang berada di Kota Tomohon. Desa wisata ini dikenal memiliki obyek wisata Air Terjun Tekaan Telu.

Sedangkan DPD Astindo Jambi menyelenggarakan Religi Walking Tour, yang melewati jembatan ikonik Jambi-Gentala Arrasy yang hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki atau para pesepeda. Kegiatan walking tour ini juga melibatkan siswa dan mahasiswa dari Lembaga Pendidikan Vokasi Pariwisata.

"Lewat walking tour, Astindo berkontribusi penuh untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ramah terhadap lingkungan," ungkap Pauline.

Selain mengunjungi desa-desa wisata, DPD Astindo juga akan melakukan operasi bersih sampah dan penanaman pohon serta terumbu karang di obyek-obyek wisata yang perlu mendapatkan perawatan.




(wsw/wsw)

Hide Ads