Akuarium China Gunakan Robot Hiu Paus demi Berhemat, Dianggap Tipu-tipu

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 20 Nov 2024 05:39 WIB
Robot hiu paus di Xiaomeisha Sea World (dok Xiaomeisha Sea World)
Jakarta -

Sebuah akuarium di China memilih menampilkan robot paus dibandingkan satwa asli. Tindakan itu dicemooh pengunjung dan menilais ebagai sebuah penipuan.

Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (20/11/2024) penampakan hiu paus robotik seukuran manusia meluncur di perairan Xiaomeisha Sea World di Shenzhen, Guangdong viral di media sosial. Imbas viralnya video itu, akuarium tersebut menjadi pembahasan hangat di media sosial.

Banyak pengunjung yang kecewa karena merasa ditipu. Padahal, tiket masuk ke akuarium tersebut tidaklah murah, 20 yuan (sekitar Rp 500 ribu). Beberapa pengunjung menyatakan ketidakpuasan dan meminta kompensasi di halaman akuarium di Dazhong Dianping, restoran dan layanan ulasan yang dioperasikan oleh Meituan.

Sebaliknya, beberapa orang mendukung pendekatan akuarium tersebut. Beberapa terpikat oleh desainnya yang inovatif.

"Ini adalah alternatif yang bagus untuk memamerkan makhluk laut besar tanpa memenjarakan mereka di dalam tangki. Daripada menyembunyikan identitas asli hiu paus dari pengunjung, akuarium tersebut harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan hewan," tulis netizen.

Ini bukan pertama kalinya akuarium China menggunakan hiu paus robotik sebagai pengganti hiu paus hidup. Menurut National Business Daily, robot serupa memulai debutnya di Shanghai Haichang Ocean Park pada tahun 2022.

Dikembangkan melalui kerja sama antara Haichang Ocean Park Holdings Ltd dan Pabrik 111 di bawah China Aerospace Science and Industry Corporation, robot sepanjang 4,7 meter, berat 430 kg, dan dirancang untuk meniru gerakan hiu paus sungguhan saat dioperasikan oleh manusia.

Robot lebih hemat ketimbang hewan sesungguhnya

Setiap hiu paus robotik harganya jutaan yuan (ratusan ribu dolar AS), tetapi ini jauh lebih murah daripada biaya yang terkait dengan pemeliharaan spesimen hidup. Ikan terbesar di dunia dapat menghabiskan biaya lebih dari 100 juta yuan (USD 14 juta) untuk pemeliharaan dan perawatannya.

"Meskipun hiu paus dapat hidup antara 80 dan 130 tahun di alam liar, mereka sering kali tidak bertahan hidup lebih dari lima tahun di akuarium," kata Li Jianping, dekan Academy of Future Ocean di Universitas Kelautan China.

Meskipun akuarium dapat menyediakan kualitas air dan kontrol suhu yang optimal, ruang yang terbatas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Seorang juru bicara dari Shanghai Haichang Ocean Park menyatakan bahwa menangkap hiu paus dilarang di China, karena mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang dilindungi kelas dua nasional. Menampilkan hiu paus robotik berfungsi sebagai sarana untuk melindungi kehidupan laut ini dan mempromosikan pendidikan kelautan.

Apakah akuarium melanggar hukum menampilkan robot?

Beberapa pengunjung di Xiaomeisha Sea World mengungkapkan perasaan ditipu dan bahkan meminta pengembalian uang. Sedangkan yang lain memuji akuarium atas komitmen mereka yang terus berkembang terhadap perlindungan hewan, dengan menyatakan bahwa hal itu dapat diterima selama konsumen diberi tahu tentang hiu robotik tersebut sebelumnya.

Pengacara Wang Rongmei dari Firma Hukum Jingsh Beijing berkomentar bahwa taman tersebut tidak melanggar hukum apa pun, asalkan tidak mengiklankan hiu paus hidup.



Simak Video "Video: Lihat Canggihnya Kota Shenzhen China, Rumah Bagi 74 Ribu Robot"

(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork