Serial TV populer The White Lotus diprediksi akan membawa dampak besar bagi Koh Samui, Thailand, yang kini menghadapi lonjakan jumlah wisatawan.
Koh Samui adalah pulau kecil seluas 245,77 kilometer persegi di Teluk Thailand, sudah lama mengalami masalah kelebihan jumlah turis. Dan kini semakin diperburuk dengan syuting season ketiga dari serial The White Lotus yang baru saja dilakukan di sana.
Melansir The Mirror, Jumat (29/11/2024) serial yang direncanakan tayang pada tahun depan itu diperkirakan akan menarik lebih banyak wisatawan ke pulau tersebut. Pulau yang terkenal dengan resor dan vila mewahnya itu telah menjadi destinasi favorit banyak pengunjung selama bertahun-tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah wisatawan yang datang ke Koh Samui telah kembali mencapai tingkat pada masa sebelum pandemi, dengan sekitar 3,4 juta pengunjung pada tahun 2023. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat 10 hingga 20% pada tahun 2024.
Banyak orang yang mempertanyakan seberapa besar lonjakan wisatawan yang akan terjadi di masa depan dan dampaknya terhadap pulau tersebut. Menurut para hara ahli seperti yang dilaporkan oleh Fodor's Travel, mengatakan khawatir bahwa peningkatan jumlah pengunjung akan memperburuk masalah-masalah yang sudah ada, seperti penumpukan 200.000 ton sampah di tempat pembuangan akhir.
![]() |
Masalah lainnya yang dikhawatirkan adalah terus berlanjutnya pembangunan yang pesat dan tidak teratur di lereng gunung. Presiden Thailand Environment Institute (sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada isu pembangunan berkelanjutan), Wijarn Simachaya, menyatakan masalah pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar di pulau cantik itu.
"Koh Samui menghasilkan 180 hinggs 200 ton sampah per hari, namun kami belum menemukan solusi yang efektif," ujarnya.
Meskipun Koh Samui memiliki insinerator, alat tersebut jarang digunakan dan tidak berfungsi dengan baik untuk mengurangi sampah. Sebagian besar sampah yang dihasilkan sudah dibawa ke daratan, tetapi jumlahnya tidak cukup untuk menangani penumpukan sampah harian dari penduduk dan wisatawan.
Simachaya juga menekankan perlunya rencana jangka panjang dari pemerintah daerah untuk mengelola limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Meskipun beberapa resor mewah memiliki sistem pengolahan air sendiri, ia berpendapat bahwa pemerintah harus lebih proaktif karena fasilitas pengolahan air limbah yang ada di pulau tersebut belum difungsikan dengan baik.
"Alih-alih mengelola air limbah, kota ini justru membuangnya ke laut," tambahnya.
Selain masalah sampah, pembangunan ilegal di kawasan Koh Samui juga menjadi perhatian. Banyak pembangunan seperti vila dan resor pribadi, yang dilakukan tanpa izin resmi. Asisten Profesor di Universitas Thammasat, Kannapa Pongponrat Chieochan, mengatakan bahwa penegakan hukum di sana begitu lemah karena campur tangan politik. Akibatnya, pembangunan yang tidak terkendali itu meningkatkan risiko tanah longsor serta berdampak negatif terhadap satwa liar dan ekosistem laut.
Sebagai informasi, syuting season kedua serial The White Lotus di Sisilia telah meningkatkan minat wisatawan ke destinasi tersebut hingga 50%. Jika hal serupa terjadi di Koh Samui, tekanan terhadap pulau tersebut akan semakin meningkat.
(upd/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?