Ini Kesulitan dan Rintangan Mendaki Gunung Balease

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 05 Des 2024 06:05 WIB
Ilustrasi gunung. (Getty Images/iStockphoto/PharmShot)
Jakarta -

Nama Gunung Balease mungkin belum akrab di telinga banyak orang. Namun, belakangan gunung itu mulai terdengar setelah kisah tiga pendaki asal Tasikmalaya yang dikabarkan sempat menghilang di sana.

Adalah tiga pendaki asal Tasikmalaya yakni Tantan Trianasaputra Avem (56), Maman Permana Leneng (49) dan Yudiana Mindo (46) yang melakukan ekspedisi bertajuk 'Jarambah QC Ewako Koroue'24, Toelangi - Balease - Kabentonu'.

Pendakian tiga gunung tersebut awalnya dijadwalkan dalam kurun waktu 10 hari. Namun, perbekalan yang telah disiapkan hingga 16 hari pun ternyata masih kurang lantaran pendakian mencapai waktu 21 hari 20 malam.

Pendaki senior Tantan pun menuturkan ada beberapa kesulitan dalam pendakian di tiga gunung tersebut.

1. Banyak pohon roboh

Salah satu rintangan yang dialami rombongannya adalah menemukan banyaknya pepohonan yang roboh. Hal itu pun membuat kesulitan tersendiri bagi mereka, kendati mereka telah menyiapkan diri dengan membawa gergaji untuk membuka jalan.

Selain pohon roboh, pohon yang cepat tumbuh pun juga turut memberi rintangan tersendiri dalam pendakian.

"Jadi sepanjang jalan itu, satu, pohon banyak yang tumbuh kembali, terutama yang kecil-kecil itu rotan cepat tumbuh, sama pakis-pakisan. Yang kedua, banyak pohon yang roboh. Itu tidak cukup dengan golok tebas, tapi harus digergaji itu," kata Tantan saat dihubungi detikTravel, Rabu (4/12/2024).

2. Hewan liar

Dalam pendakiannya, mereka pun menemukan hewan liar seperti lebah trigona hingga ular. Kendati lebah trigona tidak memiliki sengatan, tetapi lebah tersebut senang mencari area yang becek. Tak ayal area mata pendaki pun juga menjadi sasaran

Saat bertemu lebah trigona mereka pun baru mendapatkan informasi untuk mengatasinya dengan garam.

"Untuk menanggulangi trigona itu harus dipancing oleh garam sekitar 2 meter. Mereka lari ke garam dan kita bisa jalan. Cuman baru didapat informasinya setelah itu," kata dia.

Kemudian mereka pun sempat bertemu lubang ular hijau yang diduga tengah menjaga sarangnya. Beruntung para pendaki itu pun awas menjauhi teritorialnya.

3. Cuaca dan kontur

Selain itu, kondisi cuaca dan kontur pegunungan tersebut juga cukup menjadi rintangan.

"Jadi ada tumbuhan yang tetap tumbuh, ada robohan, ada serangga, ada lebah, ada ketemu ular, kemudian ditambah hujan. Itulah yang menghambat perjalanan saya," ujar dia.

Kontur pegunungan tersebut juga cukup menyulitkan. Tantan menjelaskan bahwa tiga gunung tersebut termasuk sebagai 7 Long Track of Indonesia atau tujuh gunung dengan pendakian panjang di Tanah Air.

Tak hanya panjang, pendakiannya pun juga tak ringan. Tantan menemukan sejumlah tanjakan yang terjal dan jurang yang dalam dan tak terduga

"Mungkin ada 4 atau 5 titik di bawahnya jurang padahal di atasnya cuma gambut sama lumut aja gitu. Jadi itu tantangannya ya seperti di samping long track, memang seperti itulah ada obstacle gitu," kata dia.

Ia pun tak merekomendasikan pendakian long track tersebut bagi para pemula. Menurutnya, perlu ada pelatihan khusus hingga pendampingan bagi para pendaki untuk melakukan ekspedisi tersebut.



Simak Video "Video: Pendakian ke Gunung Semeru Kembali Dibuka, Para Pendaki Antusias"

(wkn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork