Pedang Harry Potter Dilarang Beredar di Jepang, Tak Sesuai Hukum Senjata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pedang Harry Potter Dilarang Beredar di Jepang, Tak Sesuai Hukum Senjata

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 06 Des 2024 06:39 WIB
Replika pedang Godric Gryffindor
Replika pedang Godric Gryffindor di film Harry Potter (BBC)
Jakarta -

Replika pedang yang ditampilkan dalam waralaba film Harry Potter ditarik di Jepang. Alasannya adalah benda itu melanggar undang-undang senjata yang ketat di negara tersebut.

Mengutip BBC, Jumat (5/12/2024), replika pedang Godric Gryffindor berukuran asli yakni sepanjang 86 cm yang ditempelkan pada plakat pajangan kayu adalah salah satu barang dijual oleh Warner Bros. Studio Japan LLC.

Penjualannya dari bulan Mei 2023 hingga akhir April tahun ini. Namun, baru pada bulan November, pihak berwenang memberi tahu perusahaan bahwa benda-benda tersebut cukup tajam untuk dikategorikan sebagai pedang sungguhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan, lebih dari 350 replika pedang Godric Gryffindor terjual dengan masing-masing pedang dijual seharga 30.000 yen (Rp 3,1 juta).

Pedang tersebut dijual di Warner Bros Studio Tour Tokyo: The Making of Harry Potter, yang dibuka pada tahun 2023 di Tokyo. Tempat ini disebut-sebut sebagai tur studio pertama di Asia dan atraksi Harry Potter dalam ruangan terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

Warner Bros. Studios Japan LLC telah mempublikasikan pemberitahuan penarikan kembali pedang tersebut di situsnya, dengan alasan "masalah distribusi di Jepang" dan meminta orang-orang yang telah membelinya untuk menghubungi mereka untuk "tindakan yang diperlukan, termasuk logistik dan pengembalian uang."

Di bawah undang-undang senjata yang ketat di Jepang, dilarang membawa pisau dengan panjang lebih dari 6 cm. Pelanggarnya bisa dihukum dua tahun penjara.

Replika yang cukup tajam dan diklasifikasikan sebagai pedang di bawah undang-undang pengawasan Senjata Api dan Pedang harus didaftarkan ke pihak berwenang, kecuali jika pedang itu dimaksudkan untuk latihan atau hiasan dan tidak dapat diasah.

Jepang memiliki tingkat kekerasan yang sangat rendah, meskipun kejahatan yang melibatkan senjata kadang terjadi. Tahun lalu, seorang pria berusia 78 tahun ditangkap di Yokohama setelah menyerang tetangganya dengan pedang samurai saat terjadi pertengkaran.

Pada tahun 2017, sebuah pedang samurai ditemukan bersama dengan pisau lainnya di sebuah kuil di Tokyo setelah sebuah serangan yang menewaskan tiga orang.




(msl/fem)

Hide Ads