Selamat! Sake Resmi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat! Sake Resmi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

bonauli - detikTravel
Kamis, 05 Des 2024 11:35 WIB
Sake masuk dalam warisan budaya takbenda UNESCO
Sake masuk dalam warisan budaya takbenda UNESCO (AP)
Jakarta -

Sake merupakan minuman tradisional Jepang yang kini tercatat dalam warisan budaya tak benda UNESCO. Sudah populer sejak dulu, sake disebut sebagai hadiah ilahi.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA) pada Kamis (5/12/2024), penetapan itu dilakukan dalam pertemuan anggota komite UNESCO di Luque, Paraguay, dalam agenda pemungutan suara untuk mengakui 45 praktik dan produk budaya di seluruh dunia.

Tidak seperti Daftar Warisan Dunia UNESCO, yang mencakup situs-situs yang dianggap penting bagi kemanusiaan seperti Piramida Giza di Mesir, penunjukan Warisan Budaya Tak Benda menyebutkan produk dan praktik dari berbagai budaya yang layak mendapat pengakuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delegasi Jepang menyambut baik pengumuman tersebut di Luque.

"Sake dianggap sebagai hadiah ilahi dan penting untuk acara sosial dan budaya di Jepang," kata Kano Takehiro, duta besar Jepang untuk UNESCO, kepada The Associated Press.

ADVERTISEMENT

Sake unggul meski memiliki bahan dasar yang sedikit, yaitu beras, air, ragi, dan koji, jamur beras yang memecah pati menjadi gula yang dapat difermentasi seperti yang dilakukan malt dalam produksi bir. Satu catatan penting, agar suatu produk dapat dikategorikan sebagai sake Jepang, berasnya haruslah beras Jepang.

Seluruh proses pengukusan, pengadukan, fermentasi, dan pengepresan dilakukan selama dua bulan dan bisa sangat melelahkan.

Para pejabat berharap untuk memulihkan citra sake sebagai minuman beralkohol utama Jepang, bahkan ketika para peminum muda di negara tersebut beralih ke anggur impor atau bir dan wiski domestik.

"Ini sangat berarti bagi Jepang dan bagi orang Jepang. Ini akan membantu memperbarui minat dalam pengolahan sake tradisional," ujar di pejabat itu.

Pengakuan UNESCO itu tak hanya soal pengetahuan kerajinan sake yang berkualitas tinggi. Ini juga penghormatan tradisi yang sudah ada sejak sekitar 1.000 tahun lalu.

Sake muncul dalam novel terkenal Jepang abad ke-11, The Tale Of Genji, sebagai minuman pilihan di istana Heian yang berkelas.

Delegasi Jepang tampak siap merayakan dengan gaya Jepang klasik. Setelah pengumuman tersebut, Takehiro mengangkat kotak cemara penuh sake untuk bersulang atas minuman beralkohol dan ritual budaya tersebut.




(bnl/fem)

Hide Ads