Pemilik Homestay Bocorkan Reaksi Cewek-cewek yang Dibawa Pria Difabel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berita Terpopuler

Pemilik Homestay Bocorkan Reaksi Cewek-cewek yang Dibawa Pria Difabel

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 06 Des 2024 11:33 WIB
Suasana di Nangs Homestay Rembiga Kota Mataram pada Selasa (3/12/2024). (Helmy Akbar/detikBali)
Suasana di Nangs Homestay Rembiga Kota Mataram pada Selasa (3/12/2024). (Helmy Akbar/detikBali)
Jakarta -

Pemilik homestay di Mataram yang kerap didatangi pria difabel pelaku pelecehan membeberkan reaksi beragam dari para wanita yang dibawa oleh si pelaku.

Shinta, pemilik Nang's Homestay di Rembiga, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan reaksi aneh dari sejumlah perempuan yang dibawa IWAS (22), pria difabel tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi.

Menurut kesaksian Shinta, IWAS memang sering datang ke homestay miliknya dengan membawa perempuan yang berbeda-beda. Shinta menceritakan banyak gelagat aneh dari perempuan-perempuan yang dibawa IWAS tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bikin kami curiga itu kadang (perempuan) yang keluar dari kamar itu panik, terus ada yang nangis, ada yang lari terus minta tolong. Masih ada saksi di sini. Dia cerita ke kamar sebelah 'Saya disuruh buka celananya. Saya takut katanya," ujar Shinta menirukan perempuan tersebut, Selasa (3/12/2024).

Kendati demikian, Shinta tak dapat berbuat banyak. Sebab, mereka hanya penyedia jasa.

ADVERTISEMENT

"Sering, berganti-ganti. Kalau saya lihat juga mohon maaf ya, bukan seperti PSK, bukan. Rata-rata pakai jilbab, kelihatan masih polos. Kalau anak-anak kami nggak tahu. Saya kan nggak bisa laporkan yang begini, harus dari korban dulu. Kami hanya penyedia jasa," ujarnya.

Shinta mengaku mengikuti kasus pelecehan seksual IWAS yang viral. Ia tidak menyangka jika si pelaku mencari pembelaan dari kasus tersebut.

"Saya lihat Agus ini dari wawancara seolah-olah nyari pembelaan. Dua tiga kali masuk sehari, kan itu bukan sekali. Korban (perempuan) ini kan cantik-cantik," kata dia.

Shinta mengaku homestay-nya telah berdiri sejak 2003. Di homestay tersebut, terdapat sekitar 15 kamar. Adapun tarif kamar di homestay tersebut yakni Rp 80 ribu untuk kamar biasa dan Rp 150 ribu untuk kamar yang menggunakan AC.

Pasca kasus IWAS mencuat, kunjungan di homestay tersebut tak ada peningkatan.

"Nggak berpengaruh, biasa aja (kunjungan)," kata dia.

Berikut ini berita terpopuler detikTravel, Kamis (5/12/2024):




(wkn/wkn)

Hide Ads