Demi Ketertiban, Wisatawan yang Menginap di Italia Wajib Sesuaikan Identitas

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Jumat, 06 Des 2024 11:05 WIB
Ilustrasi penginapan (Getty Images/georgeclerk)
Jakarta -

Kota-kota di Italia berencana menerapkan peraturan baru bagi wisatawan yang menginap di properti yang telah disewanya. Wisatawan harus menyetorkan identitas mereka.

Melansir Express, Jumat (6/12/2024) setiap tahun Italia menyambut jumlah wisatawan yang hampir setara dengan jumlah penduduknya. Kini, kondisi itu menjadi tekanan bagi masyarakat lokal.

Di Roma, pada Selasa (3/12), sekelompok pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor Confedilizia, sebuah organisasi yang mewakili pemilik properti di Italia untuk menyuarakan tuntutannya agar dihentikan praktek pariwisata berlebihan atau overtourism. Praktik itu dianggap telah mengambil alih rumah-rumah yang seharusnya dapat digunakan oleh penduduk tetap.

Di beberapa kota, termasuk Roma, Florence, dan Milan, banyak kotak kunci yang dipasang di luar properti yang diiklankan di platform seperti Airbnb dan Booking telah dirusak.

Kotak kunci memungkinkan wisatawan untuk mengakses akomodasi tanpa perlu bertemu langsung dengan pemiliknya, cukup dengan menggunakan kode yang diberikan saat memesan properti.

Kini Pemerintah Italia memberlakukan larangan terhadap sistem check-in mandiri ini, dengan alasan untuk menghindari risiko terhadap ketertiban umum dan keselamatan.

Menurut Euronews, Kementerian Dalam Negeri Italia menyatakan bahwa larangan itu mulai berlaku pada 18 November, yang bertujuan untuk mencegah risiko terkait dengan kemungkinan akomodasi yang tidak aman atau yang berhubungan dengan kelompok kriminal atau teroris.

"Manajemen check-in otomatis dan akses ke properti tanpa identifikasi visual tamu berisiko dihuni oleh individu yang identitasnya tidak diketahui oleh pihak berwenang, yang bisa menimbulkan potensi bahaya bagi masyarakat," ungkap pernyataan itu.

Berdasarkan peraturan baru itu, wisatawan tidak lagi diperbolehkan untuk melakukan check-in mandiri dan harus bertemu dengan pemilik atau manajer properti untuk memverifikasi identitas mereka. Pemilik properti juga diwajibkan untuk mengirimkan informasi dan dokumen identitas tamu kepada pihak kepolisian 24 jam sebelum tamu tiba.

Wali Kota Roma, Roberto Gaultieri, menyatakan larangan tersebut sebagai berita baik bagi semua orang dan menyebut bahwa kebijakan tersebut akan mengakhiri penggunaan gembok dan kotak kunci yang merusak jalanan di sana serta menghambat pemeriksaan keamanan yang tepat.



Simak Video "Mencoba Tantangan Bermain Paddle Board di Bali"

(upd/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork