Jepang Kenalkan Wisata Fermentasi: Wisata ke Pabrik Miso dan Kecap

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jepang Kenalkan Wisata Fermentasi: Wisata ke Pabrik Miso dan Kecap

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 12 Des 2024 08:04 WIB
Ilustrasi Liburan di Jepang
Ilustrasi wisata Jepang (Shutterstock)
Jakarta -

Kepercayaan diri Jepang dengan menjadikan miso dan kecap sebagai destinasi wisata membuahkan hasil. Buktinya semakin tinggi peminat yang mengikuti tur ke pabrik fermentasi.

Pasta kedelai sudah begitu melekat dengan masyarakat Jepang sejak abad ke-17. Tokugawa Ieyasu, shogun Edo pertama dan pemersatu Jepang yang sadar kesehatan, adalah penggemar berat pasta kedelai miso hatcho karena sumber protein tinggi. Dia memproduksi dan menyuplai untuk pasukannya.

Ieyasu, yang keshogunannya berlangsung dari tahun 1603 hingga dimulainya Restorasi Meiji pada 1868, termasuk sosok yang panjang umur. Dia hidup dan sehat hingga usia 75 tahun, jauh melebihi harapan hidup rata-rata pada zamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses pembuatan miso dan kecap tradisional terlihat segar dan menarik bagi penggemar yang semakin banyak," kata seorang pejabat pariwisata seperti yang dilansir dari Japan Today, Kamis (12/12/2024).

Dia menambahkan sedang menyiapkan tur pabrik dengan pemandu terlatih untuk memperkenalkan makanan khas fermentasi dari wilayah Tokai.

ADVERTISEMENT

Turis asing yang mengunjungi Maruya Hatcho Miso Co, sebuah pabrik produksi miso di Okazaki, Prefektur Aichi, mengatakan bahwa mereka mengagumi bagaimana proses pembuatan miso yang panjang dan melibatkan banyak pekerja. Didirikan pada 1337, perusahaan itu telah melestarikan metode yang telah lama ada sejak sebelum periode Edo.

Mereka menempatkan koji kedelai berkualitas tinggi, garam, dan air dalam tong kayu besar, menyegelnya dengan piramida batu bulat yang berat, dan membiarkannya tidak tersentuh selama dua tahun penuh.

Dalam beberapa tahun terakhir, pabrik ini telah menarik pengunjung tidak hanya dari dalam Jepang tetapi juga dari Taiwan, Eropa, dan belahan dunia lainnya.

"Kami ingin menyampaikan nuansa budaya Jepang yang sesungguhnya dari pabrik kecil kami," kata Presiden Maruya Hatcho Nobutaro Asai, 75 tahun.

Cerita yang sama dikatakan Zenhichi Izumi, 58 tahun, pemilik Kawaramachi Izumiya, sebuah restoran ryotei di Gifu, Jepang bagian tengah. Restoran yang menyajikan narezushi fermentasi yang dibuat dengan menambahkan nasi ke ikan manis ayu asin, telah menarik beberapa kelompok wisatawan asing setiap minggu sejak tahun lalu.

Mereka telah mengembangkan hidangan baru yang populer di kalangan tamu asing, termasuk narezushi yang berisi ikan manis ayu dengan telur ikan dan mi ramen yang dibumbui dengan saus bumbu ikan manis ayu.

"Harapan saya adalah mereka dapat menikmati cita rasa yang hanya dapat mereka rasakan di sini," kata Izumi.

Dengan mengacu pada budaya yang sudah lama berkembang, sebuah komite eksekutif untuk 'wisata fermentasi' secara resmi diluncurkan pada bulan Agustus tahun ini, yang disponsori bersama oleh Central Japan Railway Co dan asosiasi pariwisata kota Handa di Prefektur Aichi, rumah bagi produsen cuka Mizkan Holdings Co.

Pra-tur ke pabrik sake dan miso yang diadakan pada bulan Oktober 2023 diterima dengan baik oleh 35 peserta dari sembilan negara, sebagian besar dari Eropa dan Amerika Serikat. Komite tersebut berencana untuk memulai tur kelompok skala penuh dari wilayah metropolitan Tokyo dan luar negeri pada bulan Mei tahun depan.

Rencana ini juga dilengkapi dengan melatih pemandu wisata yang memahami metode produksi tradisional.




(sym/fem)

Hide Ads