Pesawat Kecil Kecelakaan di Great Barrier Reef, Pilot Bebas Bersyarat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesawat Kecil Kecelakaan di Great Barrier Reef, Pilot Bebas Bersyarat

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 20 Des 2024 06:05 WIB
Kecelakaan pesawat di Great Barrier Reef, Australia
Kecelakaan pesawat di Great Barrier Reef, Australia (BBC)
Jakarta -

Seorang pilot yang menyebabkan kecelakaan pesawat ringan yang mematikan di sebuah pulau di Great Barrier Reef, Australia, telah terbebas dari hukuman penjara.

Turis asal Inggris, Jocelyn Spurway (29), tewas dan seorang perempuan Irlandia yang berusia 21 tahun, Hannah O'Dowd, mengalami luka berat. Itu di saat pesawat yang ditumpanginya menghantam pasir di Middle Island pada bulan Januari 2017.

Juri memutuskan bahwa pilot Leslie Woodall bersalah karena mengoperasikan kendaraan secara berbahaya yang menyebabkan kematian dan cedera fisik yang menyedihkan. Ia menjalani persidangan singkat yang berfokus pada tindakannya setelah mesin pesawat tiba-tiba mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Woodall dijatuhi hukuman dua tahun penjara, namun ditangguhkan sepenuhnya. Artinya dia dapat bebas selama mematuhi persyaratan tertentu.

Dalam persidangan selama tiga hari di Pengadilan Distrik Brisbane, diperlihatkan rekaman dari salah satu dari tiga penumpang di dalam pesawat. Ia menangkap momen mesin pesawat mati dan Woodall dengan tajam membelokkan pesawat ke kiri.

ADVERTISEMENT

Pesawat Cessna 172N kemudian dengan cepat kehilangan ketinggian, sebelum sayapnya menghantam pasir dan terguling.

Spurway menderita cedera tulang belakang yang fatal, dan temannya, O'Dowd, mengalami cedera otak traumatis dan serangkaian patah tulang. Woodall juga mengalami cedera serius, dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang berada di dalam pesawat mengalami patah pergelangan kaki.

Jaksa penuntut berpendapat bahwa bukan kerusakan mesin yang menyebabkan kecelakaan tersebut, melainkan respons Woodall terhadap kerusakan tersebut.

Para ahli penerbangan yang memberikan kesaksian dalam persidangan sepakat bahwa Woodall, seorang pilot yang berpengalaman, telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan pelatihan penerbangan dan praktik terbaik.

Mereka mengatakan bahwa dia seharusnya menjaga ketinggian sayap agar bisa meluncur dan mendarat dengan aman. Namun tim pembela Woodall berpendapat bahwa dia tidak memiliki banyak pilihan lain dalam situasi yang sangat menegangkan.

Dalam sebuah wawancara polisi tahun 2019 yang diputar di pengadilan, ia mengatakan kepada petugas bahwa ia berusaha mencapai gundukan pasir, menurut laporan Australian Broadcasting Corporation.

"Saya memutuskan untuk tidak mendarat di air karena airnya dalam, dan saya khawatir dengan risiko tenggelam dan risiko hiu banteng," kata pilot tersebut.

"Saya benar-benar yakin bahwa saya telah melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan keselamatan mereka yang ada di dalam pesawat," kata dia.




(msl/fem)

Hide Ads