Usai Kecelakaan Maut Jeju Air, Korsel Inspeksi Seluruh Pesawat Boeing 737-800

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Usai Kecelakaan Maut Jeju Air, Korsel Inspeksi Seluruh Pesawat Boeing 737-800

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 01 Jan 2025 05:01 WIB
Rescuers work near the wreckage of the Jeju Air aircraft that went off the runway and crashed at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 30, 2024. REUTERS/Kim Hong-Ji     TPX IMAGES OF THE DAY
Jeju Air yang mengalami kecelakaan di Bandara Muan. (Kim Hong-Ji/Reuters)
Jakarta -

Pemerintah Korea Selatan akan menginspeksi seluruh semua pesawat Boeing 737-800 setelah kecelakaan fatal Jeju Air. Fokus pada pemeliharaan dan kepatuhan aturan.

Dikutip dari Yonhap, Rabu (1/1/2025), seorang pejabat Kementerian Transportasi Korsel menyatakan pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh maskapai penerbangan telah mengikuti aturan dengan benar.

Pejabat itu mengatakan inspeksi tersebut meliputi pemeriksaan terhadap tingkat pemanfaatan pesawat, pemeriksaan penerbangan, hingga penelusuran terhadap catatan pemeliharaan pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boeing 737-800 dioperasikan secara luas oleh maskapai bertarif rendah (LCC) di Korea Selatan. Jeju Air, yang juga merupakan LCC, mengoperasikan paling banyak model ini, yakni sebanyak 39 pesawat.

Maskapai LCC lain yang mengoperasikan Boeing 737-800 ada T'way Air dengan 27 pesawat, Jin Air dengan 19 pesawat, Eastar Jet dengan 10 pesawat, dan Air Incheon dengan dua pesawat.

ADVERTISEMENT

Korean Air, maskapai penerbangan terbesar di Negeri Ginseng, juga mengoperasikan model tersebut, meskipun hanya dua unit.

Boeing 737-800 milik Jeju Air meledak di Bandara Muan pada Minggu (29/12). Hampir seluruh penumpang dan kru, sebanyak 179 orang, tewas dalam kecelakaan itu da hanya dua orang selamat.

Saat mendarat, roda tidak muncul sehingga pesawat mendarat dengan perutnya. Saat itulah pesawat kehilangan kendali dan keluar landasan pacu. Pesawat tersebut menabrak tembok beton di bandara.

Sehari setelah tragedi maut Jeju Air pada Senin (30/12), Jeju Air kembali menerbangkan jenis Boeing yang sama Bandara Internasional Gimpo.

Pesawat putar balik ke bandara awal gegara mengalami masalah pada roda pendaratan atau landing gear, masalah serupa yang terjadi dalam insiden hari Minggu.

Kementerian Transportasi mengirim inspektur keselamatan ke Jeju Air untuk menyelidiki kasus itu.




(fem/fem)

Hide Ads