Seorang turis Australia harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk liburan ke Phuket. Saking frustrasinya dia menebar ancaman.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (16/1/2024),Moncrieff Marli Curtis Philip (36), warga Australia, berencana untuk liburan ke Phuket, Thailand pada 20 November 2024.
Turis itu naik pesawat Jetstar dari Perth ke Phuket. Namun, perjalannya menemui kendala.
Dia tak sadar bahwa laman visa yang ditempelkan pada paspornya telah sobek. Dia pun dipulangkan dan transit di Singapura. Sayangnya, keadaan tidak membaik. Dia juga ditolak oleh Bandara Changi.
Pria itu sudah kehabisan kesabaran. Emosi yang sudah memuncak ia keluarkan lewat kata-kata kasar pada petugas bandara.
Dalam catatan pengadilan, Moncrieff mengancam akan menghancurkan pesawat. Percobaan pertama gagal mendapat perhatian, ia kemudian kembali menggunakan mengumpat dnegan kata-kata yang meresahkan di ruang keberangkatan.
Petugas akhirnya turun tangan. Ia dibawa ke ruang interogasi dan diserahkan ke pihak berwajib.
Katanya, ia mengidap gangguan kecemasan dan depresi. Yang ia butuhkan adalah obat yang berada dalam bagasi. Petugas Imigrasi pun membantu Moncrieff untuk mengambilnya.
Pada Rabu (15/1), pria itu akhirnya muncul di pengadilan. Ia mengaku bersalah atas ucapan kasar kepada petugas bandara. Konsekuensinya ialah penjara selama delapan minggu.
Moncrieff telah merencanakan perjalanan ini untuk sementara waktu dan itu menghabiskan banyak uang, kata jaksa penuntut.
Simak Video "Video: Sanksi untuk 3 Turis Australia yang Mendaki Gunung Rinjani Secara Ilegal"
(bnl/fem)