Banjir Usai, Buaya-buaya pun Berkeliaran di Tepi Muara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banjir Usai, Buaya-buaya pun Berkeliaran di Tepi Muara

Ambrosius Ardin - detikTravel
Rabu, 22 Jan 2025 22:10 WIB
Tangkapan layar buaya berkeliaran di tepi Muara Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, NTT.
Buaya-buaya berkeliaran di NTT (dok. Istimewa)
Manggarai Barat -

Usai banjir datang menerjang NTT, buaya-buaya liar pun keluar dan berkeliaran di tepi muara. Bahkan, ada buaya yang sampai masuk ke rumah warga.

Buaya-buaya berukuran besar terlihat berkeliaran di tepi Muara Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari video yang ramai beredar, tampak seekor buaya berjalan di tepi Muara Terang. Satu ekor lagi terlihat berenang di tepi muara itu. Peristiwa buaya-buaya berkeliaran di tepi muara itu terjadi pada Selasa (21/1) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Golo Sepang, Saverius Banskoan, mengatakan buaya berkeliaran di daratan di tepi Muara Terang sudah biasa terjadi.

Kondisi ini umumnya terjadi saat banjir. Buaya yang biasanya berada di tengah-tengah mangrove akan keluar saat terjadi banjir.

ADVERTISEMENT

Saat kejadian, muara sungai terlihat keruh dan daratan di tepi muara berlumpur. Desa Golo Sepang dan wilayah lainnya di Manggarai Barat sedang diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir.

"Terkait buaya di Terang, itu sudah biasa bagi warga menyaksikan buaya di pinggir muara. Apalagi saat banjir biasanya buaya keluar semua dari dalam semak-semak (mangrove)," kata Saverius, Rabu (22/1/2025).

Ia mengatakan buaya di Muara Terang kadang masuk ke permukiman warga. Buaya-buaya itu menyerang ternak milik warga. "Kalau buaya menyerang ternak itu baru heboh," ujarnya.

Saverius mengaku belum mendapat laporan tentang ternak warga diserang buaya. Kasus buaya Muara Terang masuk permukiman warga pernah terjadi pada Mei 2023 silam.

Jumlahnya mencapai belasan ekor. Hewan buas itu biasa itu memangsa ternak milik warga, seperti kambing, bebek, dan ayam. Warga saat itu juga merasa terancam keselamatannya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT masih menelusuri informasi adanya buaya berkeliaran di Muara Terang itu.

"Ya, masih ditelusuri," kata Kabid Wilayah II BBKSDA NTT Daniwari Widiyanto.

Dani mengatakan mengatakan muara Terang memang menjadi habitat buaya. Buaya juga ada di sela-sela mangrove di sekitar muara tersebut.

Ia mengatakan sesuai belasan buaya menyerang ternak di permukiman warga pada Mei 2023, petugas langsung turun ke lapangan. BBKSDA saat itu memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait keberadaan buaya di sana.

Mereka juga memasang papan imbauan di beberapa titik di sana. Namun, BBKSDA tidak membangun pagar pembatas antara habitat buaya dengan permukiman warga.


--------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads