Kisah sedih lumba-lumba di Meksiko jadi objek atraksi dalam kolam yang berukuran kecil di sebuah resor. Padahal, dekat dengan laut lepas.
Situasi itu memicu keprihatinan aktivis karena dianggap menyakitkan bagi hewan tersebut.
Dilansir dari New York Post, Jumat (31/1/2025) Barcelo Maya Grand Resort yang memelihara lumba-lumba itu sebagai bagian dari pertunjukan. Lumba-lumba itu menjadi atraksi bagi tamu hotel yang ingin berenang bersama lumba-lumba serta menyaksikan mereka melakukan trik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UrgentSeas, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pembebasan hewan laut yang ditawan, menyerukan boikot terhadap resor tersebut dan meminta agar lumba-lumba dibebaskan.
Menurut mereka, lumba-lumba tersebut ditahan di kolam lumba-lumba terkecil di Amerika Latin. Dari rekaman video yang beredar menunjukkan lumba-lumba itu berenang tanpa tujuan di kolam yang sangat terbatas luasnya.
Ironisnya, kolam beton tempat mereka tinggal terletak hanya beberapa meter dari Laut Karibia, dengan kedalaman sekitar 2 meter yang berarti lumba-lumba tersebut terus-menerus terpapar sinar matahari.
Para ahli mengatakan paparan sinar matahari yang terus-menerus dapat membakar kulit mereka. Selain itu, UrgentSeas juga melaporkan bahwa dua lumba-lumba baru-baru ini mati di resor tersebut dan segera digantikan oleh yang baru.
Tamu hotel harus membayar hingga 129 USD (Rp 2 juta) untuk pengalaman interaktif selama 30 menit, menurut informasi di situs web Barcelo. Salah satu pendiri dan Direktur Eksekutif UrgentSeas, Philip Demers, mengungkapkan keprihatinannya dan mengecam tindakan yang dilakukan oleh resor tersebut.
![]() |
"Lumba-lumba adalah hewan sosial yang memiliki jangkauan luas, emosi kompleks, dan hidup dalam kelompok keluarga besar di alam liar. Melihat mereka terpisah dari keluarga dan dipaksa tampil demi makanan di dalam kolam yang sangat kecil dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka adalah hal yang memilukan," ungkapnya.
"Dimensi kolam yang kecil tidak memberikan perlindungan dari teriknya matahari, dan kenyataan bahwa kolam tersebut hanya beberapa meter dari laut membuat situasi ini semakin menyayat hati. Bayangkan jika mereka bisa melihat dan mencium aroma laut, kebebasan, namun diperlakukan seperti tahanan di penjara," lanjut Demers.
UrgentSeas menyatakan bahwa lumba-lumba berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada yang mereka alami sekarang.
New York Post telah menghubungi pihak resor untuk memberikan tanggapan situasi tersebut, namun belum ada informasi lebih lanjut terkait lumba-lumba di resor mereka.
(upd/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol