Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak akan mengubah proyeksi target sektor pariwisata Indonesia meskipun ada efisiensi anggaran. Salah satu kuncinya kolaborasi dengan kementerian lain.
Widiyanti mengatakan target-target sektor pariwisata Indonesia telah ditentukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Mengenai proyeksi target, target itu telah ditentukan oleh Bappenas, kami tidak menentukan target sendiri. Kami tidak melakukan proyeksi target baru karena kami optimistis bisa sampai dengan target tersebut," kata Widiyanti dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (12/2/2025) dikutip dari Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenpar menetapkan sejumlah target pada sektor pariwisata tahun 2025 di antaranya 4,6 persen kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB, USD 19 miliar-22,1 miliar devisa pariwisata, 14,6-16 juta kunjungan wisatawan mancanegara.
Kemudian, sebanyak 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara, sebanyak 25,8 juta orang tenaga kerja pariwisata, dan peringkat Travel & Tourism Development Index mencapai 22.
Widiyanti menyatakan dengan pagu anggaran hasil efisiensi Kementerian Pariwisata tetap mengusahakan program unggulan untuk tahun 2025 bisa terwujud. Yakni, Gerakan Wisata Bersih, digitalisasi pariwisata Tourism 5.0, program Pariwisata Naik Kelas, menggelar acara dengan menggaet intellectual property (IP) Indonesia, dan Desa Wisata.
Dia juga memastikan bahwa efisiensi anggaran kementeriannya tidak akan berdampak terhadap gaji maupun pengurangan karyawan.
Adapun anggaran Kemenpar tahun 2025 yang dapat dimanfaatkan setelah efisiensi adalah sebesar Rp 884,9 miliar. Angka tersebut ditetapkan dari hasil efisiensi yang diinstruksikan Kementerian Keuangan sebesar Rp 603,8 miliar. Sebelum efisiensi, jumlah pagu anggaran Kemenpar tahun 2025 adalah Rp 1,48 triliun.
Widiyanti memaparkan akan berkolaborasi dengan kementerian lain dan kepala daerah untuk mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan sektor pariwisata seperti konektivitas, visa, dan lingkungan hidup.
Kemenpar juga akan menggerakkan para duta besar Indonesia di negara lain untuk menjadi agen pariwisata. Mereka didorong untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia serta menarik investasi di sektor pariwisata.
"Mereka di negara masing-masing akan mendukung penuh dan membantu memasarkan Indonesia dari segi promosi maupun investasi di bidang pariwisata," kata dia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?