Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) merilis rekaman audio yang diduga terjadi sebelum meledaknya kapal selam Titan pada 2023. Terdengar ledakan kencang di dalam air.
Diberitakan CNN, Kamis (13/2/2025) Penjaga Pantai AS mengatakan audio itu direkam oleh perekam akustik pasif yang ditambatkan oleh Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, sekitar 900 mil dari lokasi ledakan. Dalam rekaman tersebut terdengar dentuman yang cukup keras beberapa detik, hingga akhirnya hanya terdengar suara bising.
Rekaman audio yang dirilis oleh Dewan Investigasi Kelautan Penjaga Pantai merupakan bagian dari investigasi yang sedang berlangsung terhadap OceanGate, operator kapal, dan implosi Titan. Selama kurang lebih dua minggu pada September, Penjaga Pantai dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengadakan investigasi ekstensif terhadap implosi tersebut dengan beberapa saksi dan ahli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pihak berwenang menyimpulkan kapal tersebut telah mengalami 'implosi dahsyat' yang disebabkan oleh tekanan yang sangat besar. Di dekat puing-puing di dasar laut, ditemukan 'sisa-sisa manusia' yang diduga milik para para penumpang yang menjadi korban. Sisa-sisa tersebut kemudian dicocokkan dengan lima orang di atas kapal melalui pengujian dan analisis DNA.
Kita merunut ke belakang, kapal selam mungil milik OceanGate itu membawa lima penumpang berduit untuk berwisata melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912. Untuk bisa menikmati Titanic Survey Expedition, memakan biaya sebesar USD 250.000 atau setara Rp 3,8 miliar per orang dan terbuka untuk setiap penumpang berusia 17 tahun ke atas.
Penyelaman perdananya dilakukan pada 18 Juni 2023. Namun, setelah 90 menit kemudian kapal itu hilang kontak. Lalu, bangkai kapal Titanic itu ditemukan pada 22 Juni di kedalaman 3.800 meter di perairan Atlantik Utara.
Para penumpang kapal Titan ini adalah Direktur Eksekutif OceanGate, yang juga merencanakan ekspedisi itu, yakni Stockton Rush yang berusia 61 tahun. Selain itu, penjelajah asal Inggris, Hamish Harding, berusia 58 tahun, miliarder Paksitan Shahzada Dawood, 48, dan putranya Suleman Dawood yang baru berusia 19 tahun. Eks penyelam Angkatan Laut Prancis, Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, juga bergabung dalam ekspedisi tersebut.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol