Info A1: Ibu-ibu Suka Dilayani Pramugara di Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Info A1: Ibu-ibu Suka Dilayani Pramugara di Pesawat

bonauli - detikTravel
Selasa, 18 Feb 2025 05:01 WIB
Agus Suprapto, pramugara Batik Air
Agus Suprapto, pramugara Batik Air (detikTravel)
Jakarta -

Awak kabin pesawat tak hanya pramugari, ada juga pramugara. Meski jumlahnya tak sebanyak pramugari, ternyata pramugari adalah yang favorit bagi penumpang wanita.

Agus Suprapto, seorang pramugari dari maskapai Batik Air, menuturkan pengalamannya selama 2 tahun bergabung sebagai awak kabin. Meski belum lama-lama amat bekerja untuk maskapai itu, dia sudah langganan dapat 'bintang' karena pelayanannya.

Senyumnya terang, matanya bersinar, banyak pujian yang diterimanya saat melayani penumpang. Saat mengobrol dengan detikTravel di acara Career Days Lion Group, pada minggu lalu, terlihat jelas kualitas sikap dan tutur kata yang berkelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengisahkan sebagai awak kabin harus siap untuk membantu setiap penumpang yang membutuhkan. Namun, dari banyaknya tipe penumpang, dia paling sering dimintai tolong untuk melayani wanita, khususnya kategori ibu-ibu dan lansia.

Pertanyaannya, kenapa ibu-ibu cenderung memilih pramugara?

ADVERTISEMENT

"Mungkin, karena perempuan itu senang diayomi sama laki-laki ya. Jadi mereka udah percaya aja gitu sama pramugara," kata Agus sambil menyunggingkan senyum.

Di antara ibu-bu itu, paling sering adalah ibu-ibu dengan bayi. Biasanya, mereka meminta bantuan antara lain meminta air hangat untuk susu di tengah malam, apalagi kabin akan sangat dingin di saat itu. Di saat itu, si bayi biasanya rewel dan membuat penumpang lain sedikit terusik dan si ibu tak hati sampai membutuhkan bantuan untuk menenangkan bayinya.

Nah, awak kabin seperti Agus-lah yang menjadi orang pertama yang akan mengulurkan tangan membantu sang ibu.

"Kadang anak yang menangis kan mengganggu penumpang lain, tapi bukan karena itu (mau membantu). Alasan yang pertama itu adalah karena kita memang ingin membantu penumpang tersebut untuk mengamankan atau menenangkan bayinya," kata dia.

Ia paham betul, bayi-bayi itu merasa tidak nyaman karena terlalu lama di gendong. Kursi pesawat yang sempit juga membuat pergerakan sang ibu maupun si bayi tidak leluasa.

"Kami gendong bayinya, kami bawa ke belakang (kabin). Nah, itu tuh yang bikin mereka itu kadang nyaman dan juga merasa terbantu," ujar dia.

Selain ibu-ibu, grup lansia juga jadi yang paling butuh bantuan. Tak ada presentase yang jelas, namun ia berkata bahwa kategori ini termasuk yang paling banyak dibantu.

"Lansia juga kita sering bantu bahkan kadang ada beberapa wheelchair itu yang tidak bisa masuk ke ais pesawat, itu kadang kamu yang gerak tuh untuk mengangkat. Walaupun mungkin tidak ada aturannya seperti itu ya, tetapi untuk mempermudah boarding dan juga yang pasti untuk alasan kemanusiaan, yaitu kita membantu orang lain untuk memudahkan dia masuk ke dalam ais pesawat yang mungkin agak sempit," kata dia.

Tak melulu lansia wanita, lansia pria pun senang dibantu oleh pramugari. Kebanyakan menganggap Agus sebagai anaknya, bukan lagi layanan antar awak kabin dan penumpang, seringkali lebih mirip perlakuan hangat layaknya keluarga.

Pernyataan senada diungkapkan oleh Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro. Ia berkata bahwa penerbangan umroh, yang kebanyakan adalah lansia, sangat menggemari layanan dari pramugari.

"Iya betul, paling favorit di kalangan ibu-ibu dan lansia itu pramugara," kata Danang.




(bnl/fem)

Hide Ads