Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat mengatakan jika faktor penyebab banjir besar di Puncak, Bogor salah satunya karena alih fungsi lahan untuk pariwisata.
Dalam sentilannya itu, Dedi juga menyebut semua tempat-tempat wisata di kawasan itu harus di evaluasi. Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Jaswita Jabar, Wahyu Nugroho, menyebut area rekreasi yang dimaksud Dedi Mulyadi adalah Wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak Bogor.
Wahyu menjelaskan wisata Hibisc Fantasy dikelola oleh anak perusahaan PT Jaswita Jabar yakni Jaswita Lestari Jaya (JLJ) yang bekerjasama dengan mitra serta PT Perkebunan Nusantara VIII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obyek wisata tersebut dikelola oleh Jaswita Lestari Jaya (anak perusahaan Jaswita Jabar) bekerja sama dengan mitranya dan PTPN 8," kata Wahyu dilansir dari detikJabar, Kamis (6/3/2025).
Terkait pernyataan Dedi Mulyadi yang menyebut ada 'peran' dari Jaswita terkait kejadian bencana di Bogor, Wahyu mengatakan sebelumnya PT Jaswita Jabar telah memperingatkan JLJ untuk mematuhi aturan yang berlaku.
Hal itu dilakukan saat hadirnya Wisata Hibisc Fantasy pada 2024 lalu sempat menuai polemik.
"Pada prinsipnya, Jaswita Jabar akan menindaklanjuti arahan Pak Gubernur dengan memperingatkan anak perusahaan," ujarnya.
"Sebenarnya Jaswita juga sudah memperingatkan JLJ untuk mematuhi peraturan (termasuk dari Pemkab Bogor) pada saat isu Hibisc muncul di tahun 2024," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi merespons kondisi bencana yang terjadi d wilayah Bogor. Dedi menyatakan, harus ada evaluasi soal masalah alih fungsi lahan di sana.
Dedi menyinggung masalah alih fungsi lahan yang mengakibatkan bencana alam yang sekarang terjadi di Bogor. Bahkan berdasarkan informasi yang ia terima dari Bupati Rudy Sismanto, alih fungsi lahan itu salah satunya ditimbulkan oleh salah satu BUMD Jabar, PT Jaswita.
"Oh iya, saya ngomong aja terus terang. Di situ (Bogor) kan ada Jaswita, Jaswita itu membangun sarana rekreasi di Puncak," kata Dedi Mulyadi, Senin (3/2).
"Berdasarkan keterangan dari Bupati Bogor tadi, ada salah satu, apa namanya, pionnya, kubahnya, atau apa namanya, kemudian terjatuh masuk ke sungai, kemudian menyumbat dan kemudian menjadi luapan air. Itu berdasarkan keterangan Bupati Bogor tadi ketika ngomong di telepon dengan saya," dia menegaskan.
Politikus Gerindra ini memastikan akan meninjau langsung kondisi di Bogor bersama Menteri Lingkungan Hidup pada Kamis ini. Jika ditemukan ada pelanggaran, Dedi Mulyadi menginginkan ada tindakan maupun sanksi ke beberapa pihak tersebut.
"Nah ini yang harus segera dilihat dan dibenahi, karena hari Kamis saya bersama Menteri Lingkungan Hidup akan menginspeksi. Kemudian nanti mengambil keputusan-keputusan penting," ujar dia.
"Kalau saya sebagai gubernur, kalau areal itu ternyata mengurangi daya resapan air dan menimbulkan bencana, nggak ada masalah kok dievaluasi. Swasta juga harus berani evaluasi. Mana yang lebih didulukan, keselamatan warga atau hanya sekedar kesenangan hanya beberapa orang, keselamatan warga lebih utama dari apapun," kata dia.
-----
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
(upd/upd)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol