Meski Ekonomi Lagi Sulit, tapi Liburan Tetap Nomor 1 Bagi Gen Z

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Ekonomi Lagi Sulit, tapi Liburan Tetap Nomor 1 Bagi Gen Z

CNBC Indonesia - detikTravel
Rabu, 12 Mar 2025 13:31 WIB
Ilustrasi Wanita Liburan
Ilustrasi liburan (Shutterstock)
Jakarta -

Meski kondisi perekonomian sekarang lagi sulit, tapi liburan masih tetap menjadi prioritas nomor satu bagi para Gen Z dan Milenial.

Hal itu terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Klook Travel Pulse. Dari survei itu terungkap bahwa antusiasme untuk liburan dan jalan-jalan tetap tinggi, di tengah suramnya kondisi ekonomi global.

Sebanyak 84% responden merencanakan perjalanan internasional untuk 2025, meningkat dari 71% pada 2024. Survei yang dilakukan bersama Global Web Index itu melibatkan lebih dari 7.000 responden di 14 negara, termasuk Indonesia yang digelar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survey tersebut mengungkap Jepang menjadi destinasi favorit para pelancong, diikuti oleh China, yang mengalami lonjakan permintaan tujuh kali lipat dalam setahun terakhir.

President dan Co-founder Klook, Eric Gnock Fah mengatakan generasi milenial dan gen z kian menjadikan perjalanan wisata sebagai bentuk terapi jiwa utama bagi mereka.

ADVERTISEMENT

Meskipun tuntutan hidup yang penuh tekanan seringkali membuat banyak orang frustasi, namun efek positif healing dan liburan tidak dapat disangkal, menurutnya.

"Dengan 92% responden dilanda kesedihan pascaperjalanan, dan hampir 40% segera merencanakan liburan berikutnya, jelas bahwa traveling menawarkan lebih dari sekadar istirahat dan ini adalah kekuatan untuk menemukan jati diri, kreativitas, dan pembaruan," ujarnya seperti dikutip laman TTG Asia di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Media sosial juga berperan besar dalam menentukan pilihan wisata, yaitu 79% responden mengandalkan rekomendasi online untuk memesan aktivitas, akomodasi, dan tempat makan.

Tren ini lebih menonjol di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina dibandingkan Australia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Bahkan, 27% responden bersedia membayar hingga 20% lebih mahal demi mengunjungi destinasi yang viral di media sosial.

Meskipun perjalanan liburan dianggap sebagai bentuk pelepas penat, sembilan dari 10 responden menyatakan mereka tidak dapat bepergian karena keterbatasan waktu, tuntutan pekerjaan, dan kendala finansial. Pelancong dari China Daratan semisal, paling banyak merasa kekurangan waktu (74%).


--------

Artikel telah tayang di CNBC Indonesia.




(wsw/wsw)

Hide Ads