Kekhawatiran awal timnas Bahrain sirna seketika saat menjejakkan kaki di Gelora Bung Karno (GBK). Alih-alih ancaman, mereka justru disambut keramahan luar biasa masyarakat Indonesia yang sekaligus menjadi bukti nyata reputasi negara kita di mata dunia.
Kehadiran timnas Bahrain di Indonesia sempat diwarnai polemik. Penolakan awal dari Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) untuk bertanding di Indonesia dipicu oleh serangan warganet Indonesia di media sosial. Namun, kenyataan di lapangan jauh berbeda.
Saat timnas Bahrain menjalani latihan di Lapangan A, Senayan, Minggu (23/3), seluruh ofisial dan pemain merasa aman. Manajer timnas Bahrain, Mahmoud Riyad, bahkan memuji keramahan masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya berjalan lancar, masyarakat Indonesia juga orangnya luar biasa ramah-ramah," kata Riyad, dikutip dari akun Instagram BFA.
Bek timnas Bahrain, Ahmed Bughammar, juga mengungkapkan kesan serupa.
"Kami harus melalui perjalanan panjang, tapi kami tidak capek. Orang-orang Indonesia luar biasa baik, tapi cuacanya di sini panas juga," kata dia.
Pengalaman positif timnas Bahrain ini kontras dengan kekhawatiran awal mereka akibat serangan di media sosial. Situasi itu menunjukkan bahwa keramahan masyarakat Indonesia yang sebenarnya jauh berbeda dengan sentimen negatif yang mungkin muncul di dunia maya.
Peringkat II Negara Paling Ramah di Dunia
Pujian dari timnas Bahrain itu menambah kuat reputasi internasional Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang ramah. Berbagai survei dan studi secara konsisten menempatkan Indonesia di antara negara-negara dengan masyarakat paling ramah di dunia.
Salah satunya saat Indonesia dinobatkan menjadi runner-up negara paling ramah Local Friendliness 2024. Peringkat itu dirilis oleh InterNations dalam Indeks Kemudahan Menetap yang terdiri dari tiga subkategori. Yakni, kemudahan mencari teman, budaya dan sambutan, serta keramah-tamahan warga lokal.
Dalam survei 2024, Indonesia menjadi runner-up dari 53 negara di subkategori keramah-tamahan warga lokal. Selain itu, ada dua negara Asia Tenggara lainnya di dalam posisi lima besar, yakni Filipina di posisi keempat dan Vietnam di posisi kelima.
Dalam indeks tersebut, Indonesia hanya kalah oleh negara Amerika Latin yakni Kosta Rika. Adapun survei diukur dari beberapa indikator dalam hal ramah-tamah. Yakni, seberapa ramah masyarakat lokal, seberapa sering mereka berinteraksi dengan orang asing, dan seberapa bahagia mereka di negara tersebut.
Baca Juga: Kabar Baik, Indonesia Peringkat Kedua Negara Paling Ramah Sedunia
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?