Pertarungan maskapai Low Cost Carrier (LCC) atau maskapai budget rendah seakan tak ada habisnya. Sementara, Malaysia Airlines merayu dengan cara yang berbeda.
Harga tiket yang murah menjadi rebutan penumpang pesawat. Ini tentu menjadi tekanan bagi Malaysia Airlines, yang seakan-akan 'terjebak' dengan 36 maskapai berbiaya rendah.
Namun Malaysia Airlines tetap pada jalurnya, menjadi maskapai layanan penuh alias premium seperti maskapai nasional lainnya. Putar otak, Malaysia Airlines mencari 'jati diri' maskapai dan sadar bahwa penerbangan mereka kebanyakan terbang di Asia-Pasifik. Melihat ini, pilihan mereka jatuhkan pada layanan FnB (Food and Beverages) alias makanan dan minuman).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Racikan demi racikan dibuat untuk menu-menu makanan in-flight. Pelan tapi pasti, popularitas FnB Malaysia Airlines mulai bergaung.
detikTravel mendapat kesempatan untuk menikmati langsung bagaimana layanan FnB di kelas bisnis Malaysia Airlines saat penerbangan dari Jakarta-Kuala Lumpur. Menu yang saya pilih adalah nasi goreng kampung dan satay untuk hidangan utama.
![]() |
Baki makanan datang, aroma savory menyeruak ke seluruh kabin. Menu utama dihidangkan bersama dengan makanan pembuka dan penutup langsung, satu baki itu sesak.
"Kamu mencoba satay di layanan kami?" tanya Datuk Captain Izham Ismail Group Managing Director of MAG saat wawancara eksklusif bersama detikTravel.
Saat saya ceritakan soal nasi goreng kampung dan satay, Capt Izham berkata bahwa sate di Malaysia Airlines sangat berbeda. Ia bahkan tidak makan sate di tempat lain selain saat terbang.
"Tapi bukan sate yang digabung dengan menu nasi goreng. Menu sate itu terpisah dan hanya ada di penerbangan jarak jauh," ungkapnya.
Meski dua menu yang berbeda, namun sate itu menurut saya enak. Terbayang sudah betapa lezatnya menu sate lain yang disebut oleh Capt Izham.
"Selain sate, ada nasi lemak," katanya. Makanan khas Malaysia ini memang selalu dicari oleh penumpang pesawat.
Ia tahu betul bahwa lidah Asia tak bisa dibohongi soal kuliner yang sedap. Merogoh kocek sedikit lebih dalam tak jadi masalah, asalkan layanan makanan tak mengecewakan.
Kesempatan ini memang dimanfaatkan dengan baik oleh Malaysia Airlines. Setiap tiga bulan, maskapai akan mencoba untuk merilis makanan-makanan Asia lainnya, seperti tom yam dan sushi bar. Tentu, kualitas terbaik yang akan diberikan.
![]() |
Makanan sudah pasti memikat, namun harus ada fasilitas lain. Maskapai ini memutuskan untuk memberikan layanan entertaiment gratis lewat wifi kepada seluruh penumpang.
"Layanan kabin, kenyamanan kabin dan makanan dalam pesawat, tiga hal sederhana yang kami yakini sebagai next level untuk menjadikan Malaysia Airlines premium," ucapnya bangga.
Katering makanan bukanlah bisnis inti penerbangan, tapi layanan makanan di pesawat adalah inti dari perjalanan. Pada tahun 2023, Malaysia Airlines membuat keputusan sulit dengan memutuskan katering luar dari membangun fasilitas katering baru. Ini dilakukan agar maskapai dapat memastikan kualitas makanan dalam pesawat.
"kami bahkan memiliki seorang CEO yang menjalankan katering. Jadi, perusahaan baru kami disebut MAG Culinary Solutions," tambahnya.
Culinary Solutions belum menghasilkan produk makanan, namun memasok penyedia makana. Fasilitas itu mengemas makanan, mendesainnya dan menaruhnya dalam pesawat.
"Dulu, terakhir kali, kami diperas oleh seorang katering," kenang Capt Izham.
Sekarang, maskapai itu memiliki sepuluh katering yang berbeda untuk setiap menu. Jadi kontrol kualitas makanan dapat terjaga.
"Pada tahun 2027, kami akan memasak makanan kami sendiri. Tetapi, sejujurnya, terus terang saja, kami masih punya masalah," ungkapnya.
Pasokan makanan Asia dapat dengan mudah dicari di negara asal, masalahnya muncul saat penerbangan balik dari luar Asia. Misalnya saja dari London ke Kuala Lumpur, pemasok akan sedikit kesulitan mencari bahan makanan untuk masakan Asia.
Namun, setiap jalan pasti ada jalan keluar. Berjalannya waktu, Malaysia Airlines tetap optimis dengan adanya solusi akan masalah ini.
Kalau selama penerbangan penumpang akan dipuaskan dengan makanan enak dan hiburan tanpa henti. Kalau begini, siapa yang tak jatuh hati?
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum