Ramai Setiap Hari, Blok M Bukan Cuma Destinasi Akhir Pekan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ramai Setiap Hari, Blok M Bukan Cuma Destinasi Akhir Pekan

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Jumat, 02 Mei 2025 06:17 WIB
Parkir di Blok M Square
Blok M Square. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
Jakarta -

Di jantung Jakarta Selatan, Blok M terus berdenyut sebagai ruang urban yang hidup, nyaris tanpa jeda. Tak peduli hari kerja atau akhir pekan, kawasan itu ramai dan dipadati pengunjung, para pencari rasa, pemburu nostalgia, maupun sekadar mereka yang ingin duduk santai.

Senin (28/4/2025) siang, suasana di Blok M Square mewakili betapa kawasan itu memiliki magnet yang mampu menyedot siapa saja untuk mendekat. Dari dalam pusat perbelanjaan yang memuat deretan kios kaset bekas, baju vintage, hingga gadget murah, sampai ke luar di tempat kedai makanan berjajar menyajikan kuliner dari berbagai belahan Asia, ada pengunjung, bahkan deretan antrean pembeli menjadi pemandangan lumrah.

Saat waktu mendekati makan siang, arus pengunjung makin deras. Area festival kuliner yang tengah digelar, menyajikan makanan khas dari Malaysia, Jepang, hingga Thailand, langsung diserbu para pencinta rasa. Dalam kerumunan itu, detikTravel menjajal som tam, salad pepaya pedas asal Negeri Gajah Putih, yang rasanya segar dan menggigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel sekaligus berbincang dengan sejumlah pengunjung. Ridwan mengatakan datang ke Blok M di hari biasa untuk mengeksplorasi kuliner makan siang. Sejak lama dia menjadikan kawasan Blok M itu sebagai jujugan tempat destinasi kuliner karena pilihannya yang beragam.

"Ke sini memang untuk nyari makan dan kebetulan lagi ada festival makanan di sini. Jadi sekalian nyobain makanan-makanan di sini, kan ada makanan dari Malaysia sampe Jepang juga sekarang ini," ucap Ridwan.

ADVERTISEMENT

Karyawan lain yang berkunjung ke kawasan Blok M di hari itu adalah Zafna. Dia menuturkan lebih senang berada di Blok M saat hari kerja karena suasananya yang tidak terlalu ramai.

"Saya lebih senang ke Blok M itu di hari biasa karena kondisinya nggak terlalu rame. Kalau ke sini di hari libur pasti rame banget," kata dia.

Tidak hanya pekerja yang berkantor dekat Blok M yang mengunjungi kawasan itu saat hari kerja. Blok M yang telah bertransformasi besar sejak era 1980-an dan kini menjadi simpul transportasi Jakarta, dengan MRT, TransJakarta, dan jaringan mikrotrans, yang saling terhubung, mudah dijangkau.

Di sini ada pula taman yang dulu mungkin tidak dilirik, tetapi kini Taman Literasi Blok M telah Christina Martha Tiahahu menjadi magnet tambahan untuk mengikat warga Jabodetabek.

Di Taman Literasi, terlihat para pelajar duduk membaca, berbincang, atau sekadar bermain ponsel sambil menunggu sore. Di sudut lain, musisi jalanan memainkan gitar sambil sesekali menarik perhatian pengunjung.

Saat matahari mulai tenggelam, Blok M justru semakin hidup. Bar, tempat karaoke, hingga ruang pertunjukan di kawasan M Bloc Space mulai dipadati pengunjung muda. Kontras antara siang dan malam membuat Blok M seperti kota kecil yang tak pernah tidur.




(upd/fem)

Hide Ads