Travel vs Tambang: Siapa Penguasa Raja Ampat?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel vs Tambang: Siapa Penguasa Raja Ampat?

Rosmha Widiyani - detikTravel
Selasa, 17 Jun 2025 08:36 WIB
Tiger Blue Phinisi Schooner Sailing Through Pulau Wayag Islands of Raja Ampat. Indonesia. (Photo by: Chris Caldicott/Design Pics Editorial/Universal Images Group via Getty Images)
Raja Ampat (Chris Caldicott/Design Pics Editorial/Universal Images Group via Getty Images)
Jakarta -

Tambang nikel di Raja Ampat terus menjadi sorotan masyarakat dunia dan internasional. Pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) tidak lantas mengamankan Raja Ampat dan mengendorkan pengawasan pada fungsinya sebagai kawasan konservasi.

Greenpeace dalam situsnya menjelaskan akan terus mengawasi Raja Ampat dari kemungkinkan eksploitasi tambang. Lembaga nonprofit ini, telah meluncurkan petisi yang ditandatangani 60 orang untuk terus memantau Raja Ampat.

Travel vs Tambang, Siapa yang Menang?

Travel, dalam hal ini merujuk pada wisata alam, saat ini masih dalam posisi aman. Namun seperti dijelaskan Greenpeace, perlindungan dan keamanan para Raja Ampat bisa hilang seiring atensi publik yang terus turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal ini, publik bisa belajar pada kasus tambang nikel di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku. Produksi nikel meningkat tajam seiring besarnya permintaan global pada mineral ini. Akibatnya, site tambang nikel di Halmahera terus meluas di banyak area.

Pemerintah Provinsi Maluku dalam situsnya menjelaskan dampak tambang nikel pada pulau seluas 17.780 kmΒ² ini. Efek buruk tambang nikel yang tidak ramah lingkungan meliputi:

ADVERTISEMENT

Dampak tambang pada lingkungan

  • Deforestasi hutan
  • Turunnya keanekaragaman hayati
  • Hilangnya habitat bagi spesies asli Halmahera
  • Ancaman bagi ekosistem laut akibat hilangnya spesies terumbu karang dan biota laut.

Dampak tambang nikel pada masyarakat

  • Penurunan kualitas lingkungan dan risiko kecelakaan akibat lubang tambang
  • Terjadi banjir dan tanah longsor akibat kerusakan lingkungan
  • Pencemaran sungai dan sumber air bersih
  • Hilangnya penghasilan dan sumber pangan masyarakat
  • Kualitas kesehatan warga Halmahera yang terus menurun akibat konsumsi air kotor dan produksi sagu makin sedikit karena lingkungan tercemar limbah.

Kondisi Halmahera bisa terjadi di Raja Ampat jika pengawasan dan perlindungan terhadap kehadiran tambang tidak berlangsung terus menerus. Ketika itu terjadi, maka mungkin saja wisata alam Raja Ampat kalah dengan kehadiran tambang.




(row/fem)

Hide Ads