Plesiran ke kawasan Puncak, traveler pasti akan melihat bangunan masjid yang jadi ikon wisata religi di sana. Itulah Masjid At Taawun. Mari mengenal masjid ini!
Bangunan masjid At Taawun memang tak terbilang megah, namun kombinasi bangunan yang sederhana, penataan taman dan kolam yang indah di sekitar masjid membuat masjid ini begitu istimewa.
Apalagi lokasinya yang berada di tengah perkebunan teh. Sebelum dikenal sebagai Masjid At Taawun, masjid yang memiliki ciri khas lengkungan putih ini bernama Masjid Al Muttaqien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Masjid At Taawun
Masjid ini dibangun oleh PT Gunung Mas untuk karyawannya agar bisa beribadah dengan nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, jemaah masjid ternyata bukan hanya karyawan saja melainkan masyarakat umum yang melintasi kawasan Puncak.
Akhirnya pada tahun 1987 dimulailah pembangunan Masjid At Taawun di atas tanah seluas kurang 10.000 meter persegi yang diwakafkan PT. Gunung Mas. Sementara Pemprov Jabar yang membiayai pembangunan melalui dana umat.
Nama At Taawun diambil dari bahasa Arab, Ta'awana, Yata'aawuna, Ta'awuna, yang artinya tolong-menolong, gotong-royong, bantu-membantu dengan sesama manusia.
Asal Usul Nama Masjid At Taawun
Seusai dengan namanya, saat itu, Gubernur Jawa Barat Nuriana membuat program agar warga memberi sumbangan untuk pembangunan masjid. Setiap kepala keluarga menyumbangkan Rp 50 hingga akhirnya terkumpul jumlah yang cukup.
Penamaan masjid At Taawun pun dinilai pas dengan asal usulnya yang berasal dari kerjasama umat. At Taawun diambil dari bahasa Arab, Ta'awana, Yata'aawuna, Ta'awuna, yang artinya tolong-menolong, gotong-royong, bantu-membantu dengan sesama manusia.
Masjid berlantai dua ini memiliki arsitektur yang unik, bagian kubah terlihat menyerupai jamur yang dipadukan dengan ornamen khas Sunda.
Bagian lantainya beralas kayu tanpa sajadah seperti kebanyakan masjid-masjid lainnya. Suasana alami langsung terasa karena enggunaan material kayu jati sebagai lantai masjid, dimana kayu ini membuat ruangan menjadi sejuk namun tidak terlalu dingin mengingat lokasinya yang berada di ketinggian di ketinggian 2.000 mdpl.
Masjid At Taawun kini punya wajah baru berupa tempat wudu yang lebih cantik untuk para pengunjung. Imam Masjid At Taawun, H Asep Ruhyat mengatakan wudu merupakan hal penting bagi umat Islam sebelum salat. Dengan tempat wudu yang baru akan mempercantik masjid sekaligus menambah kekhusyukan jemaah.
"Setiap hari ada sekitar 1.000 jamaah yang salat di sini. Belum lagi kalau weekend atau liburan bisa sampai 2.000 jamaah. Bisa dibilang masjid ini masjid transit, jamaah kami berbeda-beda setiap harinya. Untuk itu kami juga memberikan pelayanan terbaik bagi yang ingin sholat dan menggunakan toilet. Alhamdulillah GB telah mengganti seluruh keran wudhu dan toilet," ungkap H. Asep.
![]() |
Proses penggantian keran berjalan lancar, tidak ada kendala dan cukup singkat prosesnya. Pihak GB berharap dengan adanya kran baru ini, jemaah masjid yang ingin mengambil air wudhu menjadi lebih nyaman dan tidak ada air yang terbuang percuma.
"Waktu tim GB datang ke sini kami melihat banyak keran untuk wudu terbuat dari plastik sudah usang dan bocor. Untuk itu kami berinisiatif untuk menggantikan dengan produk GB dari bahan kuningan yang lebih kuat, dan tahan lama," ujar Yapto Wijaya General Manager Germany Brilliant.
Di area masjid terdapat taman yang indah membuat lebih asri. Di bagian belakang, terdapat sebuah sungai kecil yang bersumber dari puncak gunung. Keberadaan air terjun buatan membuat masjid semakin cantik.
Jika kebanyakan masjid ramai saat waktu salat, Masjid At Taawun di Puncak justru ramai 24 jam. Hal ini karena lokasinya yang berada di tengah kawasan wisata yang banyak disinggahi wisatawan.
Kini masjid yang dikelola Pemerintah Daerah Jawa Barat ini kini menjadi salah satu ikon wisata. Tak sedikit pula warga negara asing berkunjung ke masjid ini. Tak heran jika di sekitar Masjid At Taawun juga banyak terdapat penjual makanan hingga oleh-oleh.
--------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia