Perusahaan swasta maupun instansi pemerintah kerap menggelar outing untuk para pekerjanya. Mereka tak sekadar diajak jalan-jalan, tapi ada pembelajaran di sana.
Setidaknya sekali dalam setahun, perusahaan swasta maupun instansi pemerintah akan menggelar kegiatan outing, team building maupun gathering.
Aktivitas-aktivitas itu ternyata terbukti mampu meningkatkan loyalitas, memperkuat kolaborasi, dan membentuk budaya kerja yang lebih sehat, melalui pendekatan yang segar dan menyatukan antar anggota team.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren zaman sekarang menunjukkan kegiatan yang disebut sebagai experience tourism itu memang banyak dipilih oleh pihak perusahaan, bahkan instansi pemerintah.
"Jadi kalau sekarang itu trennya kita sebutnya experience tourism. Bagaimana wisata ini lebih ke experience, tidak hanya sekadar datang dan melihat tapi merasakan secara langsung, terlibat secara langsung di aktivitasnya, sehingga ada pembelajaran." ungkap Gigih Gesang, Sekjen Asosiasi Experential Learning Indonesia (AELI) dalam acara launching Indonesia Outing Expo, Selasa (17/6/2025).
Gigih pun mencontohkan soal experential tourism ini. Museum Batik misalnya. Jika kita wisatawan biasa, maka pasti akan lihat-lihat saja. Namun di experiential tourism, para peserta akan ikut diajak merasakan pengalaman membatik di atas kain.
"Contoh misalkan kalau kita ke Museum Batik, biasanya kita cuma ngelihat doang kan? Kalo di program sekarang yang jadi tren adalah mereka tidak sekedar lihat, tapi diajak cara mbatik itu gimana sih. Mereka diajak bener-bener mengikuti prosesnya pembuatan batik. Jadi memang trennya untuk outing itu lebih ke arah experiential tourism saat ini," jelas Gigih.
Melihat tren tersebut, ajang Indonesia Outing Expo 2025, pameran pertama dan satu-satunya di Indonesia yang sepenuhnya didedikasikan untuk industri outing, gathering dan team building pun digelar. Acara ini akan digelar 14-16 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
![]() |
"Outing dan gathering bukan lagi sekadar aktivitas tahunan. Negara-negara seperti Singapura dan Dubai telah membuktikan dampak positif dari event sejenis terhadap sektor pengembangan SDM. Kini, Indonesia berada pada momentum yang tepat untuk menghadirkan platform yang relevan, berdampak, dan menjadi pionir," ucap Andita Tirtawisata, Direktur Panorama Media.
Di pameran ini penyedia solusi outing seperti pemilik vanue, destinasi rekreasional dan wisata, hotel, Event Organizer (EO), transportasi, hingga kreator program experiential learning hadir. Selain itu, ada juga acara talkshow bersama pakar HR & leadership, serta update tren terkini seputar employee engagement & retention hingga internal branding.
"Kami ingin menjadikan Indonesia Outing Expo sebagai titik temu antara kebutuhan dan solusi yang tepat sasaran. Ini bukan sekadar platform transaksi, tapi juga ajang edukasi dan inspirasi tentang bagaimana outing bisa mendorong budaya kerja yang lebih kuat dan menyenangkan," ujar Priscilla Daulima, Project Manager IOE 2025.
Dengan model wisata outing seperti itu, pihak perusahaan juga akan lebih senang karena karyawan mereka bisa mendapat suatu pembelajaran dan pengalaman yang bisa dipetik, tidak hanya sekadar jalan-jalan.
"Experience tourism bisa menjadi kegiatan pembelajaran sehingga bermanfaat nih untuk perusahaan. Perusahaan bisa ngajak karyawannya jalan-jalan, tapi juga ada pengembangan kapasitas bagi mereka, karena perusahaan pasti ngadain outing-gathering nggak mau sia-sia dong. Mereka pasti ingin ada investasi yang balik, dengan adanya peningkatan kapasitas SDM karyawan mereka," tutup Gigih.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!